BANDA ACEH – Aktivis ACSTF, Juanda Djamal menyebutkan citarasa makanan orang Afrika tidak jauh berbeda dengan kuliner nusantara, khususnya Aceh.
“Saya pernah membawa beberapa bumbu adakala bumbu nasi goreng dan lainnya dari Aceh, begitu juga makanan mereka yang pernah saya cicipi. Dan itu tidak berbeda jauh dengan rasa di lidah kita (Aceh),” ujar Juanda saat menjadi pembicara di Seminar Kebudayaan Aceh-Afrika, yang berlangsung di Sultan II Selim, ACC Banda Aceh, Sabtu, 12 Maret 2016.
Seminar ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Kebudayaan Aceh-Turki (PuKAT). Dalam acara tersebut, Dr. Mehmet Ozay bertindak sebagai keynote speakers, Nur Djuli dan Juanda Djamal sebagai pembicara.
Di sisi lain, Juanda mengatakan, Aceh memiliki hubungan persaudaraan, ilmu pengeahuan, dan ekonomi dengan Afrika.
“Kita bisa terus bergerak, dimulai dari diri dan lingkungan sendiri dulu. Kalau terus dilakukan, hubungan dengan Afrika dan negeri lain akan semakin kuat, seperti Beng Mawah yang telah kita lakukan, dan itu menarik minat Taiwan menjalin kerjasama lebih jauh,” katanya.[]
Penulis Syukri Isa Bluka Teubai, Alumnus Sekolah Hamzah Fansuri (ASHaF)