Senin, September 9, 2024

Persaudaraan Masyarakat Brunei Darussalam...

BANDA ACEH - Berkenaan dengan berita duka cita, telah berpulang ke Rahmatullah seorang...

Peduli Terhadap Anak Yatim, Abu...

SUBULUSSALAM - Pimpinan Pondok Pesantren Babul Khairi, Desa Batul Napal, Sultan Daulat, Abu...

Masyarakat Gayo-Agara Gelar Kesenian...

KUTACANE - Dalam rangka melestarikan tari Saman hingga ke anak cucuk, masyarakat Gayo-Agara...

Panwaslih Aceh Paparkan Hasil...

LHOKSEUMAWE - Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih/Bawaslu) Provinsi Aceh menggelar sosialisasi hasil pengawasan dan...
BerandaNewsKautsar: Badan Usaha...

Kautsar: Badan Usaha Milik Aceh Sulit Berkembang

BANDA ACEH – Ketua Fraksi Partai Aceh (PA) DPR Aceh, Kautsar, menilai Badan Usaha Milik Aceh sulit berkembang jika masih melibatkan tiga orang yang selama ini dikenal sebagai Tim Gubernur Aceh. Dia turut menyebutkan dua dari tiga orang tersebut adalah Ramli Jafar, dan Muhammad Abdullah, yang tak lain adalah adik Gubernur Aceh Zaini Abdullah. 

“Tetap gagal, karena mereka sudah dua tahun yang lalu menjabat dan hingga saat ini belum ada realisasi apapun yang masuk. Dalam soal regasifikasi juga tanggung jawab mereka,” kata Kautsar kepada portalsatu.com, Senin, 15 Februari 2016 sore.

Menurutnya nama-nama tersebut merupakan Tim Gubernur Aceh yang masuk dalam semua persoalan di BUMA. “Regasifikasi Arun, mereka masuk. Juga tidak jelas. Dalam Kawasan Ekonomi Khusus di Lhokseumawe yang Presiden Jokowi mau buat PP, Presiden Jokowi mau launching itu saat Hari Nusantara, juga gagal. Kalau berbicara BPMA, juga di bawah kesalahan mereka,” kata Kautsar.

Dia mengatakan tim yang ditunjuk oleh Gubernur Aceh untuk menangani BUMA sangat lemah. Selain itu, Kautsar mengaku Gubernur Aceh juga tidak melibatkan DPR Aceh dalam setiap hal terkait BUMA.

“Kita sudah panggil tim migas-nya gubernur, kita sudah warning kepada mereka sejak enam bulan yang lalu, kita berikan waktu mereka dua bulan untuk segera menentukan persoalan beberapa investasi besar kita, yang memang hanya menunggu keputusan gubernur saja, dan sampai hari ini saya belum dilaporkan apa-apa,” ujarnya.

Politisi Partai Aceh ini mengaku legislatif telah meminta pertanggungjawaban Tim Migas Pemerintah Aceh dalam pengelolaan BUMA beberapa waktu lalu. Namun, menurut Kautsar, dari laporan pertanggungjawaban tersebut terlihat tim tersebut tidak sanggup menangani pekerjaannya.

“Saya baru-baru ini juga sudah memanggil, apa, non-official, juga saya pertanyakan hal yang sama. Mereka menjawab, ada benturan-benturan birokrasi apa yang mereka lakukan, jawaban mereka. Saya sampaikan mereka harus bertanggungjawab, kalau tidak mundur,” kata Kautsar.[]

Baca juga: