DALAM Alquran terdapat surat yang ayatnya panjang, pendek dan mempunyai istilah nama tersendiri. Salah satu ayat terpendek adalah surat Al-Ikhlas yang hanya empat ayat. Para ulama dalam banyak karangannya telah menjelaskan kelebihan dan hikmah yang terkandung dalam setiap surat maupun ayat termasuk surat Al-Ikhlas.
Alquran merupakan mukjizat terbesar. Menggali serta mengkajinya membutuhkan waktu yang lama. Telah banyak ilmuwan dunia membuktikan keilmiahan Alquran. Bahkan setiap surat dan ayat mempunyai ciri khas tersendiri yang jarang dikaji dan diteliti oleh umat Islam sendiri.
Salah seorang ulama muda KH. Abdi Kurnia Johan dalam tulisannya memaparkan tentang keajaiban Alquran yang terdapat dalam surat Al-Ikhlas adalah tidak adanya huruf ba'.
Telah disebutkan bahwa Alquran merupakan mukjizat Allah yang terbesar sepanjang masa. Keyakinan itu didasarkan kepada keselarasan apa yang ditulis di dalamnya dan apa yang disaksikan di alam nyata. Dalam konteks mukjizat, Alquran menyimpan informasi kebahasaan yang diwakili oleh tanda-tanda yang terdapat di dalamnya. Semua yang terkandung di dalam Alquran memiliki makna dari yang tertulis sampai yang tidak tertulis. Keyakinan ini beliau sandarkan kepada ayat yang berbunyi: “Wahai Rabb kami, tidaklah Engkau ciptakan semuanya ini sia-sia”.
Beliau menjelaskan beberapa argumen yang menjelaskan kenapa di dalam surat al-Ikhlas tidak terdapat huruf ba'. Pertama, huruf ba' merupakan huruf kedua di dalam tartib (urutan) huruf Arab. Dalam aspek kandungan makna, huruf ba' mengandung makna isti'anah (meminta pertolongan), sebagaimana di dalam contoh: “Saya menulis dengan pena”. Kedua, huruf ba' juga mengandung makna sebab, seperti: “Dihukum karena dosanya”. Ketiga, sebagai kata depan untuk menunjuk tempat.
Hal ini seperti tertulis di surat Ali Imran ayat 123: “Sungguh Allah telah menolong kalian di pertempuran Badr”. Keempat, huruf ba' menunjukkan keterkaitan, seperti “Saya diam dengan pena ini”.
Bahkan masih banyak lagi makna huruf ba' yang menunjukkan adanya keterkaitan dengan unsur lain. Sedangkan dari aspek tajwid, huruf ba adalah huruf iqlab, yaitu huruf yang bisa membalikkan sifat huruf terutama huruf syafawi dari rapat menjadi terbuka.
Walhasil dalam pengamatan Andi Kurnia Johan menyebutkan, sifat-sifat dari huruf ba' ini tidak sesuai dengan makna “ikhlas” seperti terkandung di dalam surat al-Ikhlas. Ikhlas adalah satu sikap yang menuntut keterlepasan dari segala sesuatu selain Allah. Ikhlas juga menuntut konsistensi sikap yaitu tidak membalikkan sesuatu menjadi berbeda dari apa yang sudah ditentukan.
Dapat diambil sebuah kesimpulan di sinilah di antara letak kemukjizatan Alquran yaitu konsistensi antara judul, topik, makna dan simbol yang terkandung di dalamnya. Hal ini sesuai dengan ungakapan dalam Alquran yang berbunyi: “Sekiranya Alquran itu berasal dari sisi selain Allah, pasti mereka akan mendapatkan di dalamnya banyak pertentangan.”[]