TAKENGON – Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Aceh Tengah, Teungku Adami mengatakan, gerhana matahari total bukanlah fenomena alam yang unik untuk disaksikan. Dia menyebutkan gerhana adalah musibah besar yang menandakan kiamat telah dekat.
“Gerhana nyan kon fenomena yang menarik untuk ta jak nonton. Nyan musibah rayeuk Allah bri keu geutanyoe (gerhana itu bukan fenomena yang menarik untuk kita saksikan. Itu musibah besar yang Allah berikan untuk kita),” ujar Teungku Adami, Senin, 7 Maret 2016.
Dia mengatakan kemunculan gerhana matahari total sebelumnya telah dijelaskan dalam Alquran surah Al-Baqarah dan Surah Ali Imran. “Di antara tanda-tanda besar kiamat sudah dekat naiknya air laut, gunung meletus di mana-mana, gerhana bulan hingga gerhana matahari,” kutipnya.
Sepengetahuannya, gerhana juga sempat terjadi pada tahun 1979 silam. Saat itu gerhana terjadi selama 30 menit. Kala itu Aceh hanya mendung sementara kawasan terparah gerhana justru terjadi di luar Aceh.
Menurutnya keberadaan dan bersatunya ulama di Aceh diduga menjadi salah satu faktor penyebab daerah tersebut jauh dari malapetaka gerhana matahari.
“Mungken karena di Aceh mantong jai ulama, maka jih Aceh geulindoeng dari musibah gerhana matauroe nyoe (mungkin karena di Aceh masih banyak ulama, makanya dilindungi dari musibah gerhana matahari ini),” katanya.[](bna)