KUPANG – Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menunjuk Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Jamaludin Ahmad sebagai ketua Panitia Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Nasional Tahun 2020 yang akan digelar di Kupang.
Hal itu disampaikan Viktor saat menerima audiensi dari Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN), Adrianus Meliala, bersama rombongan di ruang kerja gubernur, 24 April 2019.
Penunjukan ketua PWNU NTT itu, kata Viktor, merupakan bentuk nyata dari semangat kebersamaan dan toleransi di NTT.
“Saya usulkan dan tunjuk ketua PWNU NTT sebagai Ketua Panitia Pesparani Nasional Tahun 2020. Kita ingin mengedepankan semangat kebersamaan dalam membangun daerah ini. NTT harus bisa menjadi inspirasi nilai-nilai kebangsaan dan kebinekaan bagi Indonesia,” ujar Viktor.
Viktor menyatakan, pengajuan ketua panitia tersebut sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap NU sebagai salah satu organisasi muslim terbesar, yang bersama Muhammadiyah telah setia menjaga dan merawat nilai-nilai kebangsaan di negara ini.
Pemerintah provinsi, kata Viktor, terus mendorong agar NTT menjadi tempat bersemainya semangat toleransi yang nyata. Tempat orang dari seluruh pelosok negeri dapat belajar tentang makna kerukunan antar-umat beragama.
“Pada hari minggu lalu saat mengikuti acara kebaktian paskah di Gereja Lahairoi, Desa Tesbatan, Amarasi, ada suatu hal yang sangat menarik dan menggugah saya. Di mana remaja masjid juga turut mengiringi upacara kebaktian dengan dengan memainkan alat musik rebana. Ini sungguh suatu kebersamaan dan toleransi yang luar biasa. Orang-orang dari kota dan daerah lain mesti datang belajar di tempat seperti ini,” katanya.
Viktor meyakini, kunci utama kesuksesan untuk membangun NTT adalah semangat kebersamaan.
Viktor menyebut, visi NTT bangkit menuju sejahtera akan tercapai jika orang NTT melepaskan sekat-sekat agama dan kesukuannya serta bersama bergandengan tangan mengejar ketertinggalan dan keterbelakangan.
Pihaknya, lanjut Viktor, membutuhkan orang-orang yang berpikir sama dengan dia dan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, yang punya semangat kerja militan, tanpa pandang suku dan agama.
Dia bersama jajarannya terus berupaya bersama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat NTT yang masih bergelut dengan kemiskinan, keterbelakang dan terpenjara karena infrastruktur yang buruk.
Vikror pun mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh Menteri Agama dan KWI terhadap Provinsi NTT untuk menjadi tuan Rumah Pesparani Nasional 2020.
Pemerintah Provinsi NTT siap untuk menyukseskan pelaksanaan kegiatan tersebut termasuk mendukung pendanaannya berkolaborasi dengan dana dari APBN.
“Pelaksanaan Pesparani di Kupang harus lebih baik dari sebelumnya. Kami akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik agar penyelenggaraan di NTT sungguh menimbulkan kesan yang mendalam. Bila perlu setelah 50 tahun kemudian, baru ada penyelenggaraan yang semeriah dan sehebat NTT. Kami targetkan publikasi lewat sosial media bisa mencapai satu juta orang,” tuturnya.
Sementara itu, ditemui di ruang kerjanya, Ketua PWNU NTT Jamaludin Ahmad menyatakan siap menjadi ketua Panitia Kegiatan Pesparani Nasional. Asisten I Bidang Pemerintahan Setda NTT itu mengapresiasi dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan Gubernur NTT kepada dirinya selaku ketua PWNU NTT.
Hal itu mencerminkan sikap seorang pemimpin sebagai seorang negarawan. Pesparani sebagai sebuah acara nasional untuk merajut kebersamaan dan partisipasi publik tanpa dibatasi sekat-sekat agama.
“Ini merupakan suatu kepercayaan besar bagi saya dan PWNU NTT. Ini juga menjadi momentum perwujudan semangat ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa setanah air) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan umat manusia sebagai ciptaan Allah) yang selalu dijunjung tinggi oleh Nahdlatul Ulama. Saya siap untuk menjalankan amanah yang berahmat ini,” jelas Jamaludin.
Penulis: Sigiranus Marutho Here.[]Sumber: kompas.com