LHOKSEUMAWE – Pj. Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Imran, melantik 21 Keuchik terpilih hasil Pemilihan Keuchik Serentak tahap I tahun 2022. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan para Keuchik periode 2022-2028 itu berlangsung di Aula Kantor Wali Kota Lhokseumawe, Rabu, 28 Desember 2022.
Untuk diketahui, Pemilihan Keuchik Serentak di Kota Lhokseumawe pada 18 Desember lalu dilaksanakan di 21 gampong dari 68 desa tersebar dalam empat kecamatan.
Pj. Wali Kota Imran berharap para Keuchik yang dilantik dapat segera melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh keikhlasan. “Buang jauh-jauh pikiran bahwa uang yang ada di desa itu uang Keuchik. Itu uang desa yang harus dipergunakan untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat desa. Kalau Bapak-Bapak tergoda, siap-siap menanggung risikonya. Hati-hati dalam pengelolaan keuangan desa, fokus keuangannya sudah jelas, aturannya juga sudah jelas,” ujarnya.
Imran menyebut Keuchik merupakan bagian dari Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe. Sehingga Keuchik berkewajiban berkoordinasi dengan Pemko. Apapun kegiatan yang dilakukan di tingkat gampong harus sinkron dengan program Pemko.
“Tolong Pak Keuchik dan timnya segera menyusun rencana pembangunan gampong. Tolong semua elemen masyarakat di tingkat gampong diajak untuk bermusyawarah dalam menyusun rencana pembangunan tahunan gampong, sehingga tidak ada komponen masyarakat yang merasa ditinggalkan. Ada lembaga kemasyarakatan di tingkat gampong, ada tokoh masyarakat, ulama, dan juga perempuan, semuanya diajak sehingga rencana pembangunan bisa mencakup kebutuhan seluruh aspek pada tingkat gampong. Tolong Pak Camat membimbing perencanaan pada tingkat gampong,” tegas Imran.
Imran juga mengingatkan bahwa di Lhokseumawe banyak permasalahan kemasyarakatan yang begitu besar, salah satunya sekarang marak peredaran narkoba. “Saya mengingatkan Pak Keuchik, jangan pula Pak Keuchik jadi bandar narkoba di Lhokseumawe,” tegas Pj. Wali Kota yang dua kali mengulang pernyataan tersebut. “Lhokseumawe dan Aceh Utara sekarang jadi pusat peredaran narkoba,” ungkapnya.
“Keuchik Mon Geudong mana. Itu tugas Bapak salah satunya (mencegah peredaran narkoba di gampong),” tambah Imran.
Imran juga meminta Keuchik Mon Geudong bersama-sama dengan Pemko melakukan penertiban terhadap para pedagang yang memanfaatkan fasilitas umum untuk berjualan. Begitu pula di kawasan Pusong.
“Mon Geudong dan Pusong itu sama, (sejumlah orang) menggunakan aset negara untuk kepentingan pribadi. Di Mon Geudong, jalan umum dijadikan lapak jualan, mengambil seperempat badan jalan. Bahkan rumah kos pun ada di situ, Pak Keuchik, ya,” kata Imran.
“Di Pusong, waduk itu untuk kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi. Tapi rumah beton dan semi beton ada di situ, aktivitas mulai pedagang kaki lima sampai diskotik pun ada di situ. Tolong ini sama-sama ditertibkan,” tegas Pj. Wali Kota Lhokseumawe.
Turut hadir pada acara pelantikan puluhan Keuchik itu, Sekda Lhokseumawe T. Adnan, Asisten I Maxalmina, unsur Forkopimda, dan tamu undangan lainnya.
Berikut nama-nama Keuchik yang dilantik:
Kecamatan Banda Sakti
1. Syahrul, Keuchik Hagu Teungoh
2. Ibrahim, Hagu Barat Laut
3. Mujiburahman, Mon Geudong
4. Fauzan, Lancang Garam
5. T. Yulizar, Jawa Baroe
6. Muhammad Ali, Keude Aceh
7. Irfan Darmawan, Kota Lhokseumawe
8. Samsul Bahri, Kampung Jawa Lhokseumawe
9. Dede Annaknyan, Ujong Blang.
Kecamatan Muara Dua
10. Drs. Murthada, M.S.M., Keuchik Meunasah Mesjid
11. Mahmud, Alue Awe
12. Faisal, Meunasah Alue
13. Rafuddin, Cut Mamplam
14. Mahdi M., Meunasah Manyang
15. Sofyan, Meunasah Blang.
Kecamatan Blang Mangat
16. Muhammad, A.Md., Keuchik Mesjid Punteuet
17. Kadria, S.IP., Alue Lim
18. Ayi, A.MKep., Kumbang Punteuet
19. Jidan Syaridin, Blang Weu Baroh
Kecamatan Muara Satu
20. M. Nasir, Keuchik Ujong Pacu
21. Wahidin, S.E.Sy., Meuria Paloh.[](red)