Senin, September 9, 2024

Persaudaraan Masyarakat Brunei Darussalam...

BANDA ACEH - Berkenaan dengan berita duka cita, telah berpulang ke Rahmatullah seorang...

Peduli Terhadap Anak Yatim, Abu...

SUBULUSSALAM - Pimpinan Pondok Pesantren Babul Khairi, Desa Batul Napal, Sultan Daulat, Abu...

Masyarakat Gayo-Agara Gelar Kesenian...

KUTACANE - Dalam rangka melestarikan tari Saman hingga ke anak cucuk, masyarakat Gayo-Agara...

Panwaslih Aceh Paparkan Hasil...

LHOKSEUMAWE - Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih/Bawaslu) Provinsi Aceh menggelar sosialisasi hasil pengawasan dan...
BerandaNewsLingga Dinsyah: Masyarakat...

Lingga Dinsyah: Masyarakat Masih Menaruh Harapan pada Mantan Kombatan

TAKENGON – Mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Lingga Dinsyah menilai dukungan mayoritas masyarakat Aceh dalam pemilu ke depan, baik pemilukada maupun pemilu legislatif masih akan tertuju kepada bakal calon berlatar belakang ekskombatan.

Menurut Lingga, sebagian besar masyarakat Aceh masih menaruh harapan besar pada mantan kombatan GAM untuk memperjuang kesejahteraan rakyat secara menyeluruh dan menuntaskan butir-butir MoU Helsinki yang masih terganjal di Pemerintah Pusat.

“Berkurangnya kursi (DPRA/DPRK) yang diperoleh Partai Aceh di setiap kabupaten/kota dan di tingkat provinsi, bukan berarti masyarakat Aceh tidak percaya lagi kepada elite politik mantan pejuang. Ini persepsi yang salah,” kata Lingga Dinsyah yang juga mantan Juru Bicara Partai Aceh kepada portalsatu.com di Takengon, Sabtu, 6 Februari 2016.

Lingga menyebut suara pemilih mayoritas masyarakat Aceh dalam pemilu ke depan masih tertuju pada mantan kombatan GAM. Hanya saja, kata dia, sebagian pemilih sedikit memalingkan arah dukungan.

“Pemilih ‘A’ misalnya, pemilu sebelumnya memilih (calon dari) PA (Partai Aceh), kadang pemilu berikutnya memilih PNA (Partai Nasional Aceh) sebagai partai lokal yang didirikan mantan pejuang Aceh Merdeka. Ini pertanda hanya pengalihan saja. Bisa jadi nanti balik lagi ke PA, yang jelas masyarakat Aceh masih menitip harapan besar untuk kesejahteraannya pada mantan pejuang,” ucap Lingga memberikan perbandingan.

Lingga berharap elite antar-partai politik lokal (parpol) bentukan mantan kombatan GAM dapat duduk bersama untuk memperkuat persatuan dan juga memberi pendidikan politik secara sehat kepada seluruh kader.

Menurut Lingga, perpecahan dan saling buruk sangka hanya akan menghambat proses pembangunan di Aceh hingga gagalnya pencapaian kesejahteraan rakyat. “Dengan orang, kita bisa damai, kenapa sesama saudara sendiri tidak bisa damai. Mari kita hubungkan di mana tali yang sudah putus. Buang jauh prasangka buruk antara kita. Ini waktunya kita berbenah, jangan biarkan rakyat Aceh kecewa,” ujar mantan kombatan eks-Libya ini.[]

Baca juga: