Oleh: Alwi Shahab
Mendatangi tempat kelahiran P Ramlee di pulau yang dijadikan sebagai museum, kita merasa seolah-olah aktor Malaysia yang legendaris itu hidup kembali. Rumah kelahiran P Ramlee yang terletak di jalan yang mengabadikan namanya di Pulau Pinang, terbuat dari papan dan beratap rumbia, seperti kebanyakan rumah-rumah di Jakarta pada medio 1920-an.
Di rumah yang sangat sederhana ini, P Ramlee lahir pada 22 Maret 1929 dan meninggal di Kuala Lumpur pada 29 Mei 1973 dalam usia 45 tahun. Seperti juga di Penang, di Kuala Lumpur, tempat ia mengembuskan napas terakhir, dijadikan sebagai “Pustaka Peringatan P Ramlee”.
Tempat kelahiran dan meninggalnya oleh Pemerintah Malaysia disodorkan sebagai objek wisata. Seorang petugas di tempat kelahirannya di Penang mengemukakan pada penulis, rata-rata tiap bulan datang 6.000 sampai 7.000 pengunjung.
Saya sendiri mendengar wafatnya P Ramlee saat meliput kegiatan Presiden Soeharto di Istana. Kabar itu datang beberapa jam setelah kepergiannya secara tiba-tiba karena serangan jantung dalam usia yang masih produktif.
Seperti juga di Kuala Lumpur, di Pulau Penang kita disuguhi berbagai barang dan foto peninggalan almarhum, termasuk pakaian, sepatu, berbagai penghargaan internasional, sebuah piano, dan biola saat ia menciptakan lagu.[]
Berita terkait: Bagian 1 http://portalsatu.com/berita/mendaras-kisah-p-ramlee-legenda-malaysia-keturunan-aceh-6642