PILKADA 2017 tidaklah terlalu lama lagi. Sejak sekarang suhunya mulai terasa. Di media sosial isu ini amat hangat. Sejumlah tokoh menyatakan akan maju. Terakhir Gubernur Doto Zaini menyiratkan untuk maju lagi.
Mayoritas calon yang sudah terang-terangan menyatakan maju adalah mantan pejuang kemerdekaan Aceh. Calon dari partai lain terutama parnas belum juga berani muncul ke publik.
Nah, dari sejumlah calon yang muncul, Mualem yang paling diunggulkan. Ini lebih karena ketokohan Beliau. Dan tentu saja atas kendalinya kepada PA dan pemenang pemilu. Dari hasil pemilu legislatif 2014 tergambar konstelasi politik Aceh terkini. (Selengkapnya baca di : Menimbang Calon Wakil Mualem I)
Selanjutnya dari kalangan Parnas juga muncul. Sampai saat ini hanya dua tokoh baru ditampilkan media ini dari kalangan Parnas. Mereka adalah Ketua DPD Gerindra HTA Khalid dan Ketua DPD Nasdem Zaini Jalil.
TA Khalid adalah sekutu dekat kalangan mantan kombatan sejak lama. Beliau punya histori yang lumayan panjang dengan mantan kombatan. Bahkan beliau menjadi tokoh utama dibalik penundaan pemilukada melalui MK sejak 2011. Kemudian beliau diperintahkan Mualem untuk menggawangi Gerindra. Di Pileg lalu Gerindra berkoalisi dengan PA. Makanya kemudian nama TA Khalid juga muncul.
Sedangkan Zaini Jalil muncul karena partai Nasdem lumayan berjaya dalam Pileg lalu. Nasdem juga digawangi Surya Paloh. Siapa yang tak kenal dengan tokoh nasional asal Aceh ini. Makanya bila Mualem ingin punya hubungan yang kuat dengan pemrintah pusat, maka Zaini Jalil dianggap paling tepat.
Apalagi dengan pernyataan bahwa Mualem akan memilih wakil dari Koalisi Aceh Bermartabat (KAB). Maka Zaini akan amat diperhitungkan.
Nah, semua nama di atas jelas darahnya adalah Parpol. Sementara di kalangan aktivis dan kampus seperti belum muncul. Begitu juga usul mualem didampingi kalangan ulama dayah. Untuk sosok yang ini sebenar ada tokoh yang sangat kuat sebenarnya. Tokoh ini malah sebenarnya calon paling kuat untuk terpilih mendampingi Mualem. Analisa ini bila melihat track record beliau. Dan dengan sepak terjang beliau saat ini. Begitu bila bicara jaringan di semua lini. Belum ada tokoh yang selengkap beliau untuk saat ini di Aceh. Beliau boleh disebut dikalangan manapun, dan pasti bisa ditarik hubungan garis ke beliau. Beliau adalah Dr.. Humam Hamid.
Kita akan membahas tokoh ini lebih dalam. Saat ini beliau adalah penasehat khusus Gubernur Zaini Abdullah. Beliau juga komisaris PT PIM . Beliau aktifis yang juga alademisi senior Unsyiah. Saat ini beliau adalah tokoh sipil terkuat di Aceh. Kita ambil satu contoh kasus untuk menunjukkan kiprah beliau. Semua juga tahu bagaimana buruknya hubungan gubernur dengan Wagub Aceh. Dalam situasi seburuk itu hanya ada dua tokoh di Aceh yang dapat diterima kedua pimpinan daerah ini. Hanya Humam Hamid Dan Tu Sop Jeunieb yang bisa mengakses keduanya.
Tu Sop juga adalah tim asistensi gubernur. Tidak ada tokoh lain yang bisa berperan seperti ini sekarang di Aceh. Contoh pengaruhnya yang lain. Coba cek ada berapa tempat di SK Gubernur dan SK SKPA nama Humam Hamid dan Adli Abdullah tertera.
Misalnya SK Dinas Pertambangan dan Energi, Bappeda dan Sekretariat Daerah dan lain lain. Terakhir yang diketahui publik adalah tim untuk PDPA.
Hubungan Humam dengan gubernur sudah pernah kawin cerai. Bebrapa bulan ini kembali membaik. Diantara orang dekat gubernur dan Wagub, Humam punya kader. Ada Adli Abdullah disamping Gubernur. Adli dan Tu Sop lah yang menfadilitasi islah Doto Zaini dengan Humam. Di pihak Wagub loyalis Humam ada Ketua Fraksi PA di DPRA yaitu Kautsar . Ada Erwanto yang baru saja dilantik sebagai Wabup Abdya. Kini pengaruh Humam di pemerintah Aceh mengalahkan siapapun.
Dia berhasil menjembatani kedua seteru ini. Maka jangan heran “klik Samalanga alias Bate Iliek “sedang di atas angin. Mutasi beberapa bulan yang lalu misalnya. Tiba tiba Iskandar Zulkarnen didapuk menjadi Kadispora. Jangan kira ini hasil teropong Baperjakat.
Tokoh muda kampus ini murni grup Samalanga binaan Humam. Di birokrasi Aceh ada sekutu tradisional Humam. Ada Abubakar Karim Kepala Bappeda. Ada staf ahli gubernur Bustami Hamzah. Dan beberapa eselon II lain yang masih samar-samar sebagai ganknya Humam.
Ada juga contoh Kadis yang sukses menjaga kepentingan kelompok ini sehingga bertahan di posisi paling basah walaupun berprestasi jeblok. Anwar Ishak adalah Kadis Pengairan. Pasca meninggalnya Kadis Bina Marga Ir Zaharuddin, Anwar Ishak dilantik menjadi Kadis Bina Marga. Anak Kesayangan Doto Zaini ini tetap menjadi kepala di Dinas Pengairan.
Dia mengendali kedua dinas paling basah ini sebelum Samsul Rizal dilantik sebagai Kadis Pengairan. Soal prestasi? Selama kepemimpinan Anwar Ishak sampai sekarang dua SKPA selalu berapor “termerah” versi P2K APBA.
Ketika Anwar mulai kehilangan kasih sayang Doto Zaini dan terancam dilengserkan, Anwar sepenuhnya dikasihi tim Humam. Jaminannya tentu menjamin kepentingan kelompok ini di dinas tersebut. Maka biarpun selalu berkinerja jeblok, Anwar selamat dalam badai mutasi.
Makanya jangan heran apapun keputusan gubernur atau Wagub amat dipengaruhi gank ini. Kalau di masa Orde baru ada “barkeley klik”. Maka di rezim Zikir ada “Samalanga atau Bate Iliek klik”.
Beberapa kontraktor utama SKPA adalah orang dekat Humam. Termasuk mantan bendahara H20 yang berasal dari Bireuen. Masih ingat utak atik APBA 2015? Anggaran ilegal yang masuk dalam APBA tanpa melalui mekanisme KUA PPAS. Siapa dibalik semua ini. Masuknya anggaran proyek siluman ini tidak lepas dari gank ini juga. Kabar burung keterlibatan Humam amat kental disini.
Menurut sumber di Banggar DPRA, SKPA dan kontraktor, Humam juga ikut rapat dan mengatur calon rekanan. Penentuan penempatan anggaran kemudian diatur oleh tim itu. Kerjasama Kepala Bappeda dengan ketua Fraksi PA mengutak atik anggaran. Dibantu Bustami Hamzah yang ahli anggaran. Beliau lama sebagai Sekretaris Dinas Keuangan dan Aset Aceh di pemerintah yang lalu.
Kisah ini diceritakan sejumlah anggota Banggar DPRA kepada penulis. Jadi bukan karangan belaka. Nah, tentu tak sulit menghubungkan kisah ini dengan Humam. Semua anggota Banggar yang pernah ditanyai penulis mengakui hal ini. Bukti lain keterlibatan Humam amat kentara sehubungan perubahan sikap Wagub. Dari cerita awal anggota dewan PA , Wagub tidak setuju revisi Mendagri dirubah ke proyek yang tanpa di KUA PPAS. Sebab itu akan menghilangkan dana aspirasi dewan.
Sampai Ketua DPRA mengeluarkan Surat menyatakan anggaran itu ilegal dan menolak bertanggungjawab. Tapi kemudian setelah Humam dipastikan berangkat ke Amerika mendampingi Wagub, semua berubah, lobi Humam membuat Mualem berbalik arah. Dan kemudian pasang badan untuk membenarkan anggaran ilegal ini. Para pericuh yang kehilangan dana aspirasinya mati kutu. Kautsar yang terancam oleh teman temannya kemudian tampil bak pahlawan menang perang. Dan tentu saja atas pembelaan Humam.
Humam dan Wagubpun kemudian terbang ke Amerika pasca mendamaikan kisruh anggaran. Silahkan telisik yang memenangkan tender proyek siluman ini kalau bukan gank itu juga. Ada Makmur, Nyak Li dan Mukhlis, dua nama terakhir ini berasal dari Bireun.
Nyak li adalah bendahara H20 di Pilkada 2006. Selanjutnya masih ingat dengan kasus perebutan pengurus Mesjid Baiturrahman dalam bulan Ramadan lalu. Siapa penggerak utamanya? Tidak lain dan tidak bukan kembali samalanga punya peran. Diwakili Bulqaini Tanjungan, Tu Sop Jeunieb dan Waled Nu. Gerakan ini sukses merebut mesjid raya.
Gerakan ini bermula dengan surat yang ditandatangani ketua DPRA Muharrudiin. Muhar adalah dianggap melakukan atas printah Mualem. Sehingga kemudian dianggap banyak pihak atas restu dan dukungan Mualem. Kasus ini kekalahan gubernur paling telak dalam perseteruan dengan Wagub. Kemudian ini berkembang menjadi kristalisasi dukungan kaum dayah kepada Mualem. Kaum Dayah (Samalanga) menganggap dukungan Wagub amat signifikan disini. Bahkan muncul wacana untuk menampilkan calon wakil dari kalangan dayah.
Apa hubungannya dengan Humam? Hubungannya adalah gerakan ini dimulai dari Samalanga. Tokoh tokohnya adalah Samalanga. Dan Humam adalah tokoh panutan dan patron mereka. Dengan begitu kalau suatu saat mereka mengusung humam sebagai pasangan Mualem inilah kausalitasnya. Soal dukungan Parnas. Humam punya abang yaitu Farhan Hamid sebagai dedengkotnya PAN di tingkat nasional. Ada adiknya Muntasir Hamid dedengkotnya Golkar Aceh. Di Parnas lain tidak ada tokoh sekaliber Humam.
Melihat bobot, bebet dan bibit, dan dari runut cerita di atas, adakah tokoh yang mampu menyaingi Humam saat ini untuk mendampingi Mualem? Humamlah tokoh yang bisa ditarik kemana mana. Sebagai mewakili Parnas. Wakili aktivis atau akdemisi ataupun agamawan. Dan timnya sedang memainkan jurus mabuk ini. Dengan menggunakan segala akses dan primodialisme klik. Benarkah Humam berminat? Untuk itu beberapa tokoh temasuk anggota-anggota DPR-RI pernah mendapat pencerahan dari Kautsar, tentang pantasnya Humam mendampingi Mualem. Selebihnya silahkan pembaca nilai sendiri. Dan waktu akan menjawab kebenaran atau kesalahan tulisan ini.[]
Penulis adalah wartawan portalsatu.com