Selasa, September 17, 2024

Mahasiswa PSDKU USK Gayo...

BLANGKEJEREN - Ratusan mahasiswa Program Studi di Luar Kampus Utama Universitas Syiah Kuala...

Tujuh Organisasi Deklarasikan Komite...

BANDA ACEH – Tujuh organisasi mendeklarasikan Komite Keselamatan Jurnalis (KKI) Aceh di Banda...

Sejumlah Akun Palsu Catut...

BANDA ACEH - Sejumlah akun palsu yang mengatasnamakan H.M. Fadhil Rahmi, Lc., M.Ag.,...

Sambut Maulid Nabi, Jufri...

ACEH UTARA - Menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1446 Hijriah atau...
BerandaMenistakan Nabi Muhammad,...

Menistakan Nabi Muhammad, Profesor Pakistan Divonis Mati

Hakim pada Pengadilan Multan, Pakistan, menjatuhkan hukuman mati kepada seorang akademisi, Profesor Junaid Hafeez (33). Hakim menyatakan dia terbukti menistakan Nabi Muhammad S.A.W., melalui unggahan di media sosial.

Seperti dilansir AFP, Senin (23/12), kuasa hukum Hafeez, Asad Jamal, kecewa dengan vonis terhadap kliennya.

“Kami akan banding terhadap putusan ini,” kata Jamal.

Aparat menangkap Hafeez pada Maret 2013 usai mengunggah materi yang dianggap menistakan Nabi Muhammad S.A.W., di media sosial. Sejak itu dia menjalani proses persidangan berlarut-larut.

Kuasa hukum Hafeez sebelumnya sempat mendapat ancaman pembunuhan ketika sidang. Pada 2014 dia dibunuh.

Perwakilan Amnesty International, Rabia Mehmood, menyatakan vonis mati terhadap Hafeez adalah bentuk kekeliruan dalam penegakan hukum.

“Pemerintah harus segera membebaskan dan membatalkan seluruh dakwaan terhadap Hafeez. Aparat juga harus memastikan keselamatan Hafeez beserta keluarga dan kuasa hukumnya,” kata Rabia.

Sampai saat ini tercatat ada 40 orang yang divonis mati terkait penistaan agama di Pakistan. Salah satu kasus yang mencuri perhatian adalah perkara Asia Bibi.

Bibi yang merupakan perempuan Nasrani divonis mati akibat unggahan yang dianggap menistakan agama Islam di dunia maya. Namun, Perdana Menteri Imran Khan memutuskan mengampuni Bibi.

Akan tetapi, hal itu memicu demonstrasi besar-besaran. Bibi dan seluruh keluarganya saat ini mengungsi ke Kanada setelah diberi suaka.

Meski banyak warga Muslim dijerat dengan delik itu, sejumlah warga minoritas Nasrani di Pakistan juga kerap dituduhkan dengan sangkaan tersebut.[]Sumber:cnnindonesia

Baca juga: