BLANGKEJEREN – Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haytar melakukan pertemuan dengan tokoh adat dan masyarakat Kabupaten Gayo Lues, di Pendopo Bupati, Senin, 29 Maret 2021, malam. Pertemuan itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan kunjungan Wali Nanggroe ke Negeri Seribu Bukit dalam dua hari terakhir.
Turut hadir pada pertemuan tersebut Bupati Gayo Lues H. Muhammad Amru dan Ketua MAA Drs. Zulkifli Zain beserta perangkat, serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Dalam pertemuan itu, Wali Nanggroe menerima banyak keluh kesah. Salah satunya persoalan pemanfataan lahan di kawasan Pining bagi korban konflik dan mantan kombatan yang sampai saat ini belum dikeluarkan izin oleh instansi pemerintah terkait.
“Kita mohon Wali Nanggroe dapat memfasilitasi pengurusan izin penggunaan lahan tersebut,” kata Bupati.
Bupati juga menyampaikan agar pengembangan potensi wisata di Gayo Lues dapat menjadi perhatian utama Pemerintah Aceh.
Sementara Ketua MAA Gayo Lues menyampaikan persoalan-persoalan pelaksanaan kewenangan adat di Gayo Lues. “Sosialisasi seperti yang telah dilakukan kemarin kita harap dapat sering dilaksanakan agar masyarakat di sini memiliki pemahaman yang luas tentang program kelembagaan Wali Nanggroe,” kata Zulkifli.
Menanggapi permintaan dan masukan itu, Wali Nanggroe mengatakan dirinya siap memfasilitasi apa saja yang menjadi upaya pengembangan kabupaten terkenal dengan potensi keindahan alam tersebut.
Wali Nanggroe berjanji akan merekomendasikan lokasi wisata alam kawasan Kedah agar menjadi salah satu aset unggulan wisata Aceh. “Saya sudah lihat langsung, kawasan wisata Kedah sangat menjanjikan sebagai lokasi tujuan turis mancanegara,” kata Wali Nanggroe.
Terkait pelaksanaan kegiatan adat di Kabupaten Gayo Lues, Wali Nanggroe menjelaskan bahwa Lembaga Wali Nanggroe memiliki majelis di setiap kabupaten/kota yang bisa menjadi perpanjangan tangan Wali Nanggroe. “Perangkat-perangkatnya sudah ada, tinggal kita maksimalkan dengan baik lagi,” kata Wali Nanggroe. [](*)