JAKARTA – 10 Desember hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia (International Human Rights Day), dan 10 Desember 1948 adalah hari lahirnya Deklarasi Universal HAM (DUHAM).
DUHAM menyatakan penjanji dari berbagai negara di dunia internasional untuk menghormati, melindungi dan memenuhi Hak Asasi Manusia (HAM) bagi setiap manusia.
Kordinator Aliansi Gerakan Mahasiswa Indonesia Peduli Patani (GEMPITA), Aiman Bin Ahmad, mengatakan, pada hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia (International Human Rights Day) 2016 kali ini, pihaknya mengingatkan kepada masyarakat di dunia internasional supaya melaksanakan kewajiban-kewajiban Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia (International Human Rights Day).
“November 1785-2016, genap 231 tahun Muslim Patani (Thailand Selatan) mengalami penindasan, tanah mereka rampas oleh penjajah Thailand, kini mereka hidup penuh dalam keadaan konflik di wilayah Thailand Selatan, mereka tidak bisa mengunakan nama-nama Islam, bahasa Melayu dan budaya Melayu. Mereka dicabut dari akar budayanya dan dijauhkan dari agamanya. Mengalami penangkapan, pembunuhan, diancam dengan penculikan, dibatasi semua hak kemanusiaan mereka,” ujar Aiman bin Ahmad, dalam siaran pers, di Jakarta, 10 Desember 2016.
Aiman mengatakan, bahagian Thailand Selatan adalah menjadi daerah yang paling kental dengan aktifitas militer Thailand dan memiliki sejarah panjang tentang kekerasan yang terjadi terhadap masyarakat Patani (Thailand Selatan).
“Peran mahasiswa menjadi penting ketika terjadi konflik dan membutuhkan kelompok intelektual untuk membangun perdamaian, mahasiswa harus menjadi kelompok terdepan dalam idiealisme bangsa dan kepentingan rakyat, karena itu menjadi penting bagi mahasiswa untuk difasilitasi dalam pengingatan kapasitas intelektual mereka, supaya bisa mendukung gerakan-gerakan soaial yang konstruktif,” kata Aiman.[]