Sekiranya Aku Sang Iblis
Oleh: Thayeb Loh Angen
Penyair dari Sumatra
Bukan aku tidak mahu bicara, tapi suaraku tidak sampai kepada yang seharusnya mendengarkan
Setan-setan menghalangi suara kebenaran supaya sampai ke telinga orang bijak
Ahai, sekiranya aku lebih kuat daripada setan-setan itu, mungkin saat itu, aku adalah sang iblis.
Kemarin, aku menyampaikan pesan kepada para anjing, supaya mereka tidak perlu mendakwahkan diri bahwa mereka adalah binatang suci
Kelompok pendengar dakwahnya itu meyakini bahwa ‘ain anjing itu adalah najis berat.
Namun, yang kukatakan itu tidak didengarkan oleh anjing. Mereka menganggapnya suara desau angin lalu di daun kelapa
Akan tetapi, musuh para anjing itu mendengarnya, mempercaiku, dan mereka pun mendukung para anjing supaya mendakwahkan lagi bahwa diri mereka itu suci seraya mengabaikanku
Sementara para anjing itu menjadi bahan tertawaan penerima dakwah
Para anjing tidak pernah tahu, bahwa media tempat mereka mendakwahkan diri itu adalah milik musuhnya, Para anjing membawar musuhnya untuk menghinakan diri mereka sendiri. Semakin mereka mendakwahkan, semakin kaya musuhnya, semakin hina mereka.
Sementara suaraku, terbang bersama angin muson.
Sekiranya, aku adalah sang iblis, setan-setan itu adalah pasukanku
sekiranya aku adalah musuh para anjing
sekiranya aku adalah anjing
Tidak juga, aku lebih suka menjadi diriku sendiri
Biarkan anjing dengan falsafah kesuciannya.
Banda Aceh, 29 Juli 2024/ 23 Muharam 1446 H
Thayeb Loh Angen
Penyair dari Sumatra.[]