KLUET – Calon wakil gubernur yang diusung Partai Aceh, TA Khalid, memberi orasi politik di pengukuhan tim pemenangan Mualem-TA Khalid Kabupaten Aceh Selatan, Rabu 28 Desember 2017.
TA Khalid juga berulang kali membakar semangat pendukung PA yang hadiri di lapangan Kluet Utara.
Dalam orasi politiknya, TA Khalid menyampaikan alasan-alasan mengapa Partai Aceh harus menang di pilkada 2016. Salah satunya karena dianggap hanya Partai Aceh lah yang mampu menagih butir-butir MoU Helsinki yang kini masih tersendat di pemerintahan pusat.
“Masyarakat Aceh jangan lupa dengan sejarah. Kejadian hari ini merupakan rentetan sejarah di masa lalu,” kata TA Khalid.
Bagi Indonesia, kata TA Khalid, Aceh merupakan daerah modal. Aceh-lah yang memiliki saham terbentuknya Indonesia.
“Sebagai daerah modal, Aceh awalnya dijanjikan gubernur Sumatera, namun kemudian dicabut. Rakyat Aceh kecewa hingga akhirnya lahir DI/TII. Perlawanan DI/TII kemudian berakhir dengan apa yang disebut Ikrar Lamteh. Aceh kembali dijanjikan daerah istimewa,” kata TA Khalid.
Sayangnya, kata TA, janji daerah istimewa juga tak diberikan hingga akhirnya kembali muncul perlawanan GAM serta berakhir dengan MoU Helsinki.
“Jika butir MoU tak direalisasi, bukan tak mungkin timbul lagi perlawanan kedepan. Ini lah yang harus dihindari. Jangan adalagi korban nyawa anak cucu kita kedepan. Maka jalan satu satunya adalah berikan kepercayaan pada PA untuk menagih janji pada pemerintah pusat,” kata TA Khalid.[]