JAKARTA – Pasangan petahana Jokowi-Ma'ruf Amin diprediksi akan mengalami kekalahan di basis massa Prabowo, yakni Aceh dan Sumatera Barat. Kedua daerah itu memang merupakan lumbung suara Prabowo sejak 2014.
Namun demikian, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menyatakan Jokowi tak akan membeda-bedakan daerah yang kalah dan menang dalam kebijakannya.
“Sumbar boleh jadi Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin kalah, Aceh boleh jadi Pak Jokowi-kiai Ma'ruf kalah, tetapi percayalah, kebijakan pembangunan Pak Jokowi tidak akan membeda-bedakan,” kata Hasto di Rumah Aspirasi 01, Jakarta Pusat, Kamis, 25 April 2019.
“Satu daerah dengan daerah yang lain, semua ditempatkan dalam skala prioritas untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, Indonesia berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam budaya,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, beredar isu kubu 01 akan memboikot nasi padang karena kalah di Sumatera Barat. Namun, isu itu sudah dibantah oleh TKN.
Hasto mengakui, delapan bulan masa kampanye terlalu lama untuk berkontestasi. Oleh sebab itu, sudah saatnya masyarakat Indonesia mengedepankan semangat persaudaraan pascapilpres ini.
“Kemenangan Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin ini adalah kemenangan rakyat. Bukan kemenangan 01, bukan kemenangan partai-partai pengusungnya, ini adalah kemenangan rakyat yang mampu menunjukkan jalan demokrasi yang terbaik yang bisa diraih rakyat,” tegas Hasto.
Hingga Rabu (24/4) pukul 16.30, data yang masuk mencapai 240.329 TPS dari total 813.350 TPS. Jika dipersentasekan, jumlah tersebut baru mencapai 29,54 persen.
Hasil Situng sementara KPU menunjukkan, pasangan capres cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul 55,79 persen. Sementara paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapatkan suara 44,21 persen.
Jokowi-Ma'ruf unggul di sejumlah provinsi, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Utara, hingga Papua. Sedangkan Prabowo-Sandi sementara ini unggul di Sumatra Barat, Jambi, Aceh, Banten, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Reporter/Penulis: Rafyq Panjaitan/Indra Subagja.[]Sumber: kumparan.com