IDI RAYEK – Demisioner Gubernur Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Samudera Langsa Hasballah, atau yang sering disapa Has Mourruent menyayangkan jika beberapa elite politik Aceh masuk dalam orator pemekaran ALA ABAS.
“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Aceh merupakan daerah penuh sejarah masa kejayaan Iskandar Muda hingga mampu menunjukkan Aceh bak mata donya. Namun hari ini beberapa elite politik ALA ABAS sudah membuat rakyat Aceh terkecoh dengan isu-isu demikian. Upaya pemekaran adalah penguburan sejarah,” ujara Hasballah kepada portalsatu.com, Jumat 12 Februari 2016.
Hasballah mengatakan tidak pantas jika pemekaran daerah Provinsi Aceh karena beralasan ketidakadilan atau kesenjangan pembangunan.
“Jika pemekaran tersebut dilakukan karena alasan ketidakadilan, sekarang di daerah Indonesia mana yang mengalami keadilan? Bahkan, yang terjadi adalah kemiskinan di mana- mana. Kalau memang itu alasan saya rasa tidak logis,” ujar aktivis asal Aceh Timur itu.
Selaku pemuda generasi Aceh, Hasballah menginginkan tidak ada perpecahan yang terjadi di bumi Serambi Mekkah, dia turut mengajak kepada semua tokoh elit politik Aceh serta segenap lapisan elemen untuk menyuarakan aspirasi jika ada kesenjangan pendapat dalam pembangunan Aceh.
“Kami sebagai generasi muda Aceh tidak ingin Aceh seperti Papua yang dipecah-pecah, mari bersama para tokoh elite di Aceh baik pemuda, mahasiwa, masyarakat dan mereka yang berada di kursi DPR RI atau DPD RI bersama -sama menyuarakan aspirasi di mana pembangunan daerah barat selatan dan tengah agar diberikan pemerataan pembangunan. Bukan dengan memisahkan Aceh,” kata Hasballah.[](ihn)