TAKENGON – Rekan Mualem Aceh Tengah-Bener Meriah meminta Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf untuk menyelesaikan status penegerian Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon.
“Itu permintaan kami selaku rekan bapak (Mualem-red). Tujuannya supaya masyarakat Gayo bisa kuliah dengan biaya murah,” ujar Ketua Rekan Mualem Bener Meriah, Ridwan, kepada Muzakir Manaf saat bertemu di Takengon, Sabtu, 12 Maret 2016.
Sebagai salah satu mahasiswa UGP, Ridwan mengaku harus merogoh kocek hingga Rp 2 juta untuk membiayai kuliahnya tiap semester.
Menyikapi hal ini, Mualem–sapaan akrab Muzakir Manaf–mengatakan akan membangun satu universitas baru di wilayah tengah Aceh. Universitas ini diharapkan bisa menjadi pengganti UGP.
Pembangunan kampus baru ini terpaksa dilakukan lantaran mengingat sengketa lahan kampus UGP yang kian rumit. Hal inilah yang kemudian menghambat status penegerian universitas tersebut hingga sekarang.
Menurut Mualem, rencana pengadaan kampus baru ini sangat memungkinkan. Pasalnya, Pemerintah Aceh memiliki lahan di kawasan Blang Bebangka, Kecamatan Pegaseng Aceh Tengah. Letak lahan pemerintah ini juga tidak jauh dari kampus UGP.
“Masalah UGP sudah masuk ke politik bisnis, tidak akan terlepas sampai kapanpun. Jadi solusi sekarang kita bangun lain saja, kita juga punya tanah di Belang Bebangka. Ambil 10 hektar bangun baru, selesai,” kata Mualem di hadapan Rekan Mualem Aceh Tengah-Bener Meriah.[](bna)