Sabtu, Juli 27, 2024

12 Partai Deklarasi Dukung...

LHOKSEUMAWE – Sebanyak 12 partai politik nonparlemen di Kota Lhokseumawe tergabung dalam Koalisi...

Keluarga Pertanyakan Perkembangan Kasus...

ACEH UTARA - Nurleli, anak kandung almarhumah Tihawa, warga Gampong Baroh Kuta Bate,...

Di Pidie Dua Penzina...

SIGLI - Setelah sempat "hilang" cambuk bagi pelanggar syariat Islam di Pidie saat...

Pj Gubernur Bustami Serahkan...

ACEH UTARA - Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, didampingi Penjabat Bupati Aceh Utara,...
BerandaNewsWhatsApp Ancam Tutup...

WhatsApp Ancam Tutup Akun Penyebar Hoaks

Pengguna WhatsApp yang menyebarkan hoaks di platform disebut akan tidak lagi bisa menggunakan akunnya. Communication Lead Facebook Indonesia Putri Dewanti mengatakan WhatsApp akan menghapus akun pelaku hoaks.

Putri mengatakan pengguna harus mengganti nomor ponsel apabila ingin menggunakan layanan WhatsApp lagi.  WhatsApp bisa mengetahui akun spam ini lewat laporan di layanan atau call center anti hoaks.

“Tidak ( akun WhatsApp tidak bisa balik lagi). Sudah dihapus, hilang nomornya tidak bisa dipakai WhatsAppnya lagi,” ujar Putri di kantor Komenkominfo, Senin (21/1).

Kendati demikian Putri mengatakan WhatsApp belum bisa mengungkapkan jumlah akun yang melakukan perilaku spamming atau meneruskan pesan berkali-kali.

“Belum ada jumlahnya, karena kalau di Indonesia sudah ada hotlinenya baru bisa terlacak berapa banyak. Kita masih explore, tapi kalau di take down akun-akun yang dilaporkan,” kata Putri.

WhatsApp juga membuka layanan pelaporan untuk akun-akun yang dianggap menyebarkan berita hoaks. Selain itu, WhatsApp juga disebut akan bekerja sama dengan pemeriksa fakta pihak ketiga di Indonesia.

“Di Indonesia mitra lokal kita ada lima. Kami sedang diskusi dan eksplorasi dengan mereka untuk buat hotline hoaks di Indonesia. Sejauh ini kami sudah berdiskusi dengan Mafindo,” ujar Putri.  

Putri kemudian menjelaskan cara kerja call center anti hoaks di Indonesia. Menurutnya pemeriksa ketiga akan bekerja mengecek fakta ketika mendapatkan laporan dari masyarakat ke call center.

“Jadi kalau berita palsu di WhatsApp dikirim ke call center, nanti pihak ketiga akan fact check. Kalau mereka sudah dapat yang benar, mereka akan share lagi ke yang lain,” kata Putri.[]sumber:cnnindonesia

Baca juga: