BANDA ACEH – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko soal ada tarikan ideologi di tubuh Partai Demokrat adalah pernyataan bohong.
Menurut AHY, kebohongan KSP Moeldoko sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Bahkan sejak awal, seluruh kader Partai Demokrat yakin Moeldoko tidak mempedulikan etika dan nilai-nilai moral yang dipedomani sebagai bangsa yang beradab, apalagi nilai-nilai etika keperwiraan dan keprajuritan.
AHY mengatakan ada upaya dari KSP Moeldoko mendegradasi Partai Demokrat dengan isu hambalang dan ideologi, setelah tiga Minggu vakum tidak berbicara. Pernyataan Moeldoko terkait tuduhan tersebut semuanya itu tidak benar.
Baca Juga: AHY: Semoga PA Menjadi Garda Terdepan Menjaga Perdamaian Aceh
“Kita pikir, setelah lebih dari tiga Minggu tidak bersuara, KSP Moeldoko akan mengeluarkan argumen yang bernas, ternyata cuma pernyataan bohong lagi, dan bohong lagi,” kata Ketua Umum Partai Demokrat AHY dalam siaran pers diterima portalsatu.com, Selasa, 30 Maret 2021.
AHY menyebutkan KSP Moeldoko dan gerombolannya tidak mampu menjelaskan legalitas pelaksanaan KLB yang nyata-nyata melanggar hukum. Menurut AHY, Moeldoko hanya untuk membangun citra buruk bagi Partai Demokrat, agar dirinya mendapatkan pembenaran dan tampil sebagai penyelamat.
“Semua itu adalah lagu lama dan bohong, serta semakin menunjukan KSP Moeldoko dan gerombolannya tidak punya alasan fundamental yang telah keluar dari akal sehat,” ungkap AHY.
Terkait ideologis, kata AHY, Moeldoko dan gerombolannya juga sudah salah besar. Partai Demokrat sangat jelas ideologinya yaitu pancasila. Partai Demokrat juga menjunjung tinggi kebhinekaan dan menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar lagi.
Baca Juga: Apresiasi Dukungan Publik, Demokrat Ajak Awasi ‘Begal Politik’ di Daerah
“Kami juga patut bertanya, apa sebenarnya ideologi yang dianut oleh KSP Moeldoko dan gerombolannya? Apakah ideologi yang sifatnya memecah belah melalui fitnah keji? tolong dijawab,” kata AHY.
Pernyataan KSP Moeldoko telah menyakiti perasaan para penggagas dan pendiri, serta seluruh kader dan konstituen Partai Demokrat di seluruh tanah air. Tentu saja segala bentuk upaya pembusukan ini tidak bisa diterima Partai Demokrat yang selama ini berjuang dengan integritas, prinsip, dan nilai-nilai ideologi pancasila.
Meski begitu, Ketua Umum PD AHY juga mengatakan pintu maaf selalu terbuka untuk Moeldoko, meski para kader dan simpatisan marah dan kecewa.[]