SIGLI – Ratusan mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabupaten Pidie menggelar demonstrasi di halaman Gedung DPRK Pidie, Senin, 19 Oktober 2020. Mereka mendesak DPRK Pidie ikut memperjuangkan pembatalan terhadap UU Cipta Kerja (Omnibus Law).
Kedatangan ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kabupaten Pidie dengan konvoi sepeda motor dari kampus Universitas Jabal Ghafur dikawal mobil patwal Polres Pidie.
Peserta aksi tiba di halaman Gedung DPRK Pidie, sekira pukul 11:30 WIB. Mereka langsung melakukan orasi secara bergantian dan tertib. Semua orator mendesak DPRK Pidie untuk memperjuangkan pembatalan UU Omnibus Law yang dinilai tidak memihak rakyat.
Aliansi BEM Kabupaten Pidie yang melakukan aksi terdiri dari BEM Universitas Jabal Ghafur (Unigha), BEM STIKes, BEM Akper Jabal Ghafur dan perwakilan Perguruan Tinggi Islam (PTI) Alhilal Sigli.
Koordinator aksi, Aksa Buana dan Mufikral Akbar juga bertindak sebagai orator, meminta pemerintah RI untuk membatalkan UU Cipta Kerja itu yang telah disahkan DPR RI, 5 Oktober 2020. Menurutnya, UU itu lebih mementingkan penguasa dan penguasa serta tidak prorakyat.
“Kami datang kemari murni untuk memperjuangkan hak-hak rakyat. Tidak ada yang menunggangi dari kepentingan pihak-pihak tertentu. Tapi kami datang ditunggangi rakyat,” kata Aksa Buana dalam orasinya yang didengar langsung Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail.
Mufikral Akbar mengatakan mahasiswa turun ke jalan lantaran hak-hak rakyat sudah dirampas demi kepentingan kekuasaan. Pihaknya turun untuk memperjuangkan hak-hak rakyat.
“Kami turun ke jalan hanya untuk memperjuangkan hak-hak rakyat memperoleh keadilan dari produk undang- undang. Kami tidak akan berhenti memperjuangkan hak-hak rakyat yang dikebiri penguasa,” tegas Mufikral yang disambut dengan lagu “wakil rakyat seharusnya merakyat”.
Aksi mahasiswa itu berjalan tertib. Sekitar pukul 12:00 WIB, mereka beristirahat dan akan melanjutkan kembali aksi setelah salat Zuhur.
Untuk membeli nasi, mereka mengumpulkan uang secara patungan dengan diedarkan kotak oleh dua mahasiswa.
Puluhan polisi dari Polres Pidie yang dipimpin langsung Kapolres Pidie, AKBP Zulhir Destrian, tampak siap siaga melakukan pengamanan aksi demo itu. Bahkan sempat dialihkan kendaraan ke jalur lain lantaran macet di depan pintu gerbang DPRK Pidie.[]