SUBULUSSALAM – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Subulussalam melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga barang kebutuhan pokok di pasar harian dan sejumlah ruko agen beras di Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Senin, 28 November 2022.
Sidak ini dalam rangka memantau ketersedian bahan pokok sekaligus antisipasi kenaikan inflasi jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Karena itu, TPID turun langsung ke lapangan menjumpai pedagang untuk memastikan harga bahan pokok di Kota Subulussalam tidak melebihi Harga Enceran Tertinggi (HET).
Sidak tersebut dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembanggunan Kota Subulussalam, Lidin Padang, S.H., Kadis Disperindagtamkop dan UKM H. Junifar, S. Sos., Kadis Ketahanan Pangan H Badalsyah, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan WH serta Kabag Ekonomi Setdako Khairulsyah. Dalam sidak itu, turut didampingi Deby Rinaldi, S.H perwakilan Kajari Subulussalam.
Lidin Padang mengatakan setelah mengecek langsung harga bahan pokok secara umum tidak ada kenaikan yang signifikan. Jika pun terdapat sedikit pergerakan harga itu terjadi dampak dari kenaikan BBM beberap waktu lalu. Khusus harga beras ada mengalami kenaikan 1,8 persen, baik beras medium maupun premium.
Sedangkan harga minyak goreng curah di tingkat pengencer di pasar harian masih sesuai HET yakni Rp14.000 per kilogram, gula pasir Rp14.000 per kilogram, cabe merah Rp25.000 per kilogram, cabe rawit Rp30.000 per kilogram dan bawang merah Rp25.000 per kilogram.
Sementara harga daging ayam ras terjadi kenaikan Rp5.000 dari Rp25.000 per kilogram menjadi Rp30.000 per kilogram. “Untuk minyak goreng curah ada satu-satu kita temukan Rp15.000, ada yang Rp16.000, tetapi secara umum kami melihat harga migor curah masih di angka Rp14.000 per kilogram,” kata Lidin Padang.
Menurutnya, salah satu penyebab naiknya inflasi ini faktor kenaikan harga BBM, yang menyebabkan harga barang naik. “BBM naik, sehingga berdampak kenaikan hampir di seluruh segala sektor, baik transportasi maupun jasa,” ungkap Lidin.
Sementara Deby Rinaldi yang mewakili Kajari Kota Subulussalam, mengatakan berdasarkan surat perintan dari Kejaksaan Agung, bahwa Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) seluruh Kejari di Indonesia diminta atau tidak diminta, harus memantau sejauh mana kenaikan inflasi pasca kenaikan BBM.
Di Kota Subulussalam, kata Deby Rinaldi berdasarkan hasil pantauan dan pengecekan langsung bersama TPID terkait harga bahan pokok ada kenaikan walau tidak signifikan. Rinaldi mengatakan, pihak kejaksaan bersama TPID Subulussalam akan terus memantau dan mencari tahu lebih detail penyebab kelangkaan dan kenaikan inflasi di daerah ini.
Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan harga BBM. Apalagi pemerintah juga sudah mengucurkan BLT kepada masyarakat. Ia berharap jangan sampai setelah penyaluran BLT ini juga tidak begitu bermanfaat bagi masyarakat karena harga sembako yang naik, dan bisa berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.[]