SUBULUSSALAM – Harga tender Crude Palm Oil (CPO) pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) untuk franco wilayah Belawan dan Dumai mengalami penurunan menjadi Rp10.616 per kilogram withdraw (WD) pada Jumat, 28 April 2023.
“Memang terjadi pelemahan harga CPO dunia pasca lebaran karena saingan minyak sawit sedang panen raya,” kata Ketua Apkasindo Kota Subulussalam, Ir. Netap Ginting kepada portalsatu.com terkait penyebab melemahnya harga CPO, Sabtu, 29 April 2023.
Lebih lanjut mantan Anggota DPRK Subulussalam ini menjelaskan bahwa faktor lain yang menjadi penyebab harga minyak sawit mentah turun karena naiknya beban CPO akibat naiknya Bea Ekspo (BK) dan Pungutan Ekspor dari $169 ke $224/ton CPO.
“Korporasi sawit dan eksportir tidak mau berkurang untungnya. Maka menawar murahlah mereka CPO pas tender di KPBN. Akibatnya jatuhlah harga CPO domestik yang berdampak harga TBS kita jadi murah dibeli PKS-PKS,” kata Netap menambahkan.
Adapun harga TBS di sejumlah PKS di Kota Subulussalam sehari setelah CPO turun yakni PT BSL Rp1.800 per kilogram, PT SSN Singgersing Rp1.780, PT BDA Longkib Rp1.785 dan PT GSS Lae Kombih Rp1.850 per kilogram. Harga TBS mengalami penurunan mulai dari Rp50 sampai Rp100 per kilogram.
Sedangkam harga di level petani sawit berkisar antara Rp1.500 sampai Rp1.650 per kilogram, tergantung kondisi akses jalan ke sentral produksi dan jarak tempuh ke PKS yang ada di Kota Subulussalam. Kini, petani sawit hanya pasrah pada nasib berharap TBS kembali naik.
“Awal bulan April kemaren harga CPO Rp12.600 per kilogram dan harga TBS Rp2.400 per kilogram di pabrik,” kata Netap.
Netap Ginting menyebutkan saat ini stok CPO dalam negeri meningkat ditambah lagi deposit CPO dan turunannya yang tujuan ekspor kemaren diperketat melalui Domestic Marketing Obligasen (DMO).
Untuk mengantisipasi merosot harga TBS kelapa sawit, Ketua Apkasindo Kota Subulussalam, Netap Ginting berharap Pj Gubernur Aceh untuk dapat memanfaatkan Otonomi Khusus, agar Aceh dapat melakukan Expor CPO tanpa melalui pelabuhan Belawan dan Dumai.
“Inilah solusi satu-satunya untuk meningkatkan harga TBS petani sawit,” pungkas Netap Ginting.[]