Jumat, Oktober 4, 2024

Undangan Resmi: Majlis Khatam...

BANDA ACEH – Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) bersama Halaqah Al-Qur'an Malaysia akan...

Kunjungi Kantor PWI, Pejabat...

BLANGKEJEREN - Pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Gayo Lues,...

Siti Nahziah Sebut Gebyar...

SUBULUSSALAM - Pj Bunda PAUD Kota Subulussalam, Hj. Nahziah, S. Ag mengatakan kegiatan...

Tolak Raqan Pemajuan Kebudayaan...

BANDA ACEH - Ratusan seniman, budayawan, serta puluhan organisasi seni dan kebudayaan di...
BerandaBerita PidieDari Aceh, 190...

Dari Aceh, 190 ‘Manusia Perahu’ Direlokasi ke Riau

SIGLI – Sebanyak 190 pengungsi Rohingya yang sempat ditampung sementara di Aceh, kini direlokasi ke Pekan Baru, Riau. Para pengungsi itu diberangkatkan, Selasa malam, 4 April 2023.

Pemindahan “manusia perahu” dari tempat penampungan sementara C/kamp Yayasan Mina Raya, Padang Tiji, Kabupaten Pidie sebanyak 140 orang dan 50 orang lainnya dari penampungan Lhokseumawe ke kamp akomodasi berbasis masyarakat di Peukan Baru, Provinsi Riau tersebut dimediasi International Organitation of Migration (IOM).

Kepala Misi IOM di Indonesia, Jeffrey Labovitz, Kamis, 6 April 2023, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Pekanbaru yang telah mendukung inisiatif relokasi ini, dengan menyediakan tempat tinggal yang lebih baik bagi kelompok masyarakat yang rentan tersebut.

“Relokasi ini menandakan adanya awal yang baru di lingkungan yang aman, setelah berbulan-bulan hidup dalam kondisi terbatas di Pidie dan Lhokseumawe,” kata Jeffrey.

Relokasi dilakukan oleh IOM yang bermitra dengan pemerintah pusat dan daerah serta mitra-mitra organisasi kemanusian lainnya.

Jeffrey menjelaskan pengungsi tersebut akan berada di bawah perawatan dan pengawasan petugas IOM dan pemerintah daerah setempat. Mereka akan mendapatkan akomodasi berbasis komunitas dan bantuan perawatan setibanya di Pekanbaru. Hal serupa juga disediakan bagi para pengungsi lainnya di seluruh Indonesia.

“Mereka juga akan menerima bantuan perawatan di bawah pengawasan IOM untuk membantu mereka melanjutkan kehidupannya,” ujar Jeffrey.

IOM memuji pemerintah daerah di Pidie dan Lhokseumawe yang telah menerima kelompok rentan ini dan menyediakan tempat penampungan sementara bagi mereka.

“Penghargaan khusus juga harus diberikan kepada masyarakat setempat atas semangat kemanusiaan mereka dalam memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya,” Jeffrey.

Jeffrey merincikan saat ini IOM Indonesia membantu lebih dari 7.400 pengungsi di Indonesia, melalui berbagai layanan dan inisiatif yang mencakup program pencegahan dan penanggulangan perdagangan orang, memperkuat perlindungan bagi pekerja migran, mengurangi paparan dan kerentanan terhadap bencana alam, serta mendukung sistem manajemen perbatasan terpadu yang berfokus untuk mendukung upaya pemulihan Covid-19.

“IOM memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi, termasuk pengaturan relokasi ini, dengan dukungan dari European Civil Protection and Humanitarian Aid Operations (ECHO) dan Biro Kependudukan, Pengungsi, dan Migrasi (PRM) dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat,” pungkas Kepala Misi IOM Indonesia.[](Zamahsari)

Baca juga: