Selasa, September 17, 2024

Tujuh Organisasi Deklarasikan Komite...

BANDA ACEH – Tujuh organisasi mendeklarasikan Komite Keselamatan Jurnalis (KKI) Aceh di Banda...

Sejumlah Akun Palsu Catut...

BANDA ACEH - Sejumlah akun palsu yang mengatasnamakan H.M. Fadhil Rahmi, Lc., M.Ag.,...

Sambut Maulid Nabi, Jufri...

ACEH UTARA - Menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1446 Hijriah atau...

Panitia Arung Jeram PON...

KUTACANE - Panitia Pertandingan Cabang Olahraga Arung Jeram PON XXI Aceh-Sumut melarang belasan...
BerandaNewsHaji Uma: Jika...

Haji Uma: Jika Masyarakat Bersalah, Harusnya PLN Buktikan

LHOSEUMAWE –  Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, H. Sudirman meminta pihak PLN Cabang Lhokseumawe untuk membuktikan terlebih dahulu kesalahan masyarakat sehingga arus listrik diputuskan.

“Warga melaporkan kepada saya bahwa ada pemotongan listrik di rumah mereka oleh petugas PLN dengan dugaan penyalahgunaan jaringan listrik. Namun warga mengaku tidak melakukan itu,” kata Haji Uma sapaan akrab Sudirman kepada portalsatu.com, di kantor PLN Ranting Geudong, Aceh Utara, Selasa, 16 Februari 2016.

Haji Uma menjelaskan, setelah pemutusan aliran listrik tersebut, petugas yang mengaku dari PLN meminta para pelanggan membayar tebusan antara Rp1,5 juta hingga Rp13 juta per rumah.

“Kenapa begini beban yang dikenakan pada masyarakat terlalu berat. Jika memang ada yang berbuat kesalahan, seharusnya pihak PLN bisa menunjukkan bukti autentik di lapangan,” ujar Haji Uma.

Haji Uma menyebutkan, jika memang terdapat kesalahan di pihak masyarakat, mestinya bukan petugas PLN yang turun ke lapangan saja yang harus mengetahui hal itu. Seyogyanya aparatur gampong juga dilibatkan sebagai saksi dalam persoalan tersebut.

Menurutnya, ketika masyarakat menanyakan apa kesalahan mereka, pihak PLN selalu menyebutkan bahwa telah terjadi pencurian arus listrik, mengutak-atik dan juga tidak adanya lagi segel pada meteran itu.

“Jika ini alasannya kan bisa dibicarakan dulu, bukan langsung membongkar meteran hingga rumah masyarakat gelap-gulita. Ini sangat kita sayangkan,” tegas Haji Uma.

Selain itu, Haji Uma juga meminta aparat keamanan yang mendampingi petugas PLN turun ke lapangan sebaiknya tidak memakai senjata laras panjang.

“Itu lingkungan masyarakat dan tentunya ada anak-anak, tidak etis jika harus mempertontonkan senjata,” sebut Haji Uma.

Haji Uma berharap PLN Cabang Lhokseumawe harus mengusut tuntas permasalahan ini.

“Saya meminta pihak PLN untuk bertanggung jawab, bila nanti terbukti ada pelanggaran maupun permainan selama ini dalam kegiatan itu akan saya lakukan upaya lainnya termasuk memanggil pihak PLN Pusat. Kepada masyarakat, mulai hari ini jika ada kasus seperti ini lagi, mohon melaporkan langsung ke pihak PLN sehingga bisa dicari jalan keluar atas pemotongan yang tidak wajar ini,” kata Haji Uma.[](tyb)

Baca juga: