BLANGKEJEREN – Harga kopi arabika gayo di Kabupaten Gayo Lues mulai turun sejak beberapa minggu terakhir. Harga gabah kopi yang sebelumnya sempat dibeli tauke Rp54 ribu, kini hanya Rp47 ribu perbambu.
Musdar Aman Indah didampingi istrinya, pemilik UD Indah Kopi di Desa Porang, Jumat, 26 Mei 2023, mengatakan harga kopi arabika Gayo Lues sempat beberapa kali mengalami penurunan setelah melonjak dulu. Penyebabnya akibat buah kopi mulai habis dan kualitas menurun.
“Harga gabah kopi tertinggi yang pernah kami beli Rp54 ribu perbambu, kemudian turun menjadi Rp52 ribu, jadi Rp50 ribu, dan sekarang turun menjadi Rp47 ribu. Sebenarnya harga kopi dunia tidak mengalami penurunan, hanya saja kualitas buah kopi kita di akhir musim panen ini mulai kurang bagus, dengan terpaksa harga kami turunkan,” katanya.
Saat ini kata Musdar, jumlah hasil panen kopi arabika yang dijual petani kusus ke UD-nya hanya berkisar enam ton. Menurun jika dibandingkan musim panen raya yang mencapai dua hingga tiga kali lipat dari sekarang.
“Untuk buah ceri atau buah merah kopi Gayo Lues tidak kami beli, alasannya untuk menghindari pencurian buah kopi, karena rata-rata kebun masyarakat jauh dari rumah, dan ini salah satu cara kami menekan angka pencurian buah kopi,” jelasnya.
Jikapun warga memaksa tauke untuk membeli buah ceri kopi, harganya jauh di bawah standar, yaitu Rp12 ribu perbambu, sehigga pemilik kebun kopi tidak mau menjual buah cerinya.[]