BIREUEN – Presiden RI Joko Widodo mendorong investasi dan arus modal harus masuk ke Provinsi Aceh. Terlebih berkaitan dengan Uni Emirat Arab (UEA) ingin membangun properti atau mengembangkan kepariwisataan di Aceh.
“Oleh sebab itu, saya perintahkan kepada menteri untuk mempersiapkan tim untuk secara bersama-sama bertemu langsung dengan Syekh Mohammed Bin Zayed (Putra Mahkota Uni Emirat Arab) nantinya di Qasr Al Watan, Abu Dhabi, UEA. Beliau juga sudah berbicara langsung dengan saya untuk membawa arus modal ke Provinsi Aceh,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada Kenduri Kebangsaan digelar Yayasan Sukma Bangsa bersama Forum Bersama Anggota DPR/DPD RI Asal Aceh (Forbes), di Sekolah Sukma Bangsa, Bireuen, Sabtu, 22 Februari 2020.
Akan tetapi, menurut Jokowi, untuk menyakinkan orang (investor luar) juga tidak mudah. Jokowi juga sudah menyampaikan beberapa hal kepada Gubernur (Plt. Gubernur Aceh) mengenai persoalan yang ditanyakan kepadanya oleh pihak UEA. “Sehingga saya tidak menjawab secara detail. Tolong nanti (Plt. Gubernur/Pemerintah Aceh) untuk mem-back-up data, kemudian melakukan penyampaian atau presentasi yang baik, sehingga mereka (UEA) bisa yakin betul,” ujarnya.
Presiden menyebutkan, semua negara berebutan investasi, karena semakin banyak arus modal masuk, maka pertumbuhan ekonomi negara akan semakin baik. “Begitu juga untuk provinsi (daerah) maupun kabupaten/kota di Indonesia, banyak investasi yang masuk dan peredaran uang semakin banyak, tentu masyarakatnya akan lebih sejahtera. Itu memang sudah teori ekonomi,” ujar Jokowi.
Namun, kata Jokowi, memang banyak tantangan-tantangan baik yang ada di daerah maupun tingkat pusat yang perlu diselesaikan secara bersama-sama dan cepat. “Karena saat ini sedang berada pada era persaingan atau era kompetisi, maka itu yang perlu dihadapi untuk ke depan yang lebih baik”.[]