Kamis, September 19, 2024

Pilkada 2024, Jumlah Pemilih...

LHOKSEUMAWE - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Lhokseumawe menggelar rapat pleno rekapitulasi Daftar...

Jawa Barat Juara Umum...

KUTACANE - Kontingen Jawa Barat cabor arung jeram boyong delapan medali emas sebagai...

Permudah Masyarakat Sampaikan Aspirasi,...

SUBULUSSALAM - Sekretariat DPRK Subulussalam melaksanakan sosialisasi fasilitas Pusat Layanan Aspirasi Masyarakat (PusLAM)...

Penonton Membeludak Pertandingan Terakhir...

KUTACANE - Penonton membeludak di venue arung jeram Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI...
BerandaNewsKabagdiklat Menhan Klaim...

Kabagdiklat Menhan Klaim Berperan Penting Terkait Sikap Lunak Din Minimi

JAKARTA – Kepala Bagian Pendidikan dan Latihan Kementerian Pertahanan, Mayjend TNI Hartind Asrin mengklaim bahwa dirinya juga berperan penting dalam meluluhkan hati pemimpin gerakan bersenjata di Aceh, Din Minimi.

“Jadi saya itu sudah bertemu dengan Din Minimi di suatu tempat waktu itu. Terus saya bilang untuk dia menyerahkan diri, sebulan sebelum bertemu dengan BIN,” ungkapnya di Pusdiklat Kemhan, Jakarta, Rabu (6/1/2016).

Hartind menceritakan saat pertemuannya dengan Din Minimi, dirinya sempat melakukan sosialisasi mengenai program Bela Negara di Aceh.

Seorang diantaranya merupakan anggota dari kelompok Din Minimi.

Kemudian, anggota kelompok tersebut mengatakan mengenai program tersebut kepada Din Minimi.

Kelompok Din, kata Hartind terus menerus menelepon dirinya untuk melangsungkan sebuah pertemuan khusus mengenai program Bela Negara.

Namun Hartind mengatakan bahwa dirinya harus menolak pertemuan tersebut karena posisinya selalu berada di Jakarta atau di wilayah lain.

“Saya bilang saya tidak bisa, karena tidak berada di Aceh. Tapi pas saya berada di Aceh, saya sempatkan untuk bertemu membicarakan Bela Negara kepada dia. Ternyata dia tersentuh,” tutur Hartind.

Jenderal Bintang Dua tersebut menambahkan bahwa Din sempat mengatakan bahwa masih ada perwira tinggi TNI yang bisa melakukan pendekatan lain dan tidak menganggap kelompok mereka sebagai kelompok separatis.[] sumber: tribunnews.com

Baca juga: