BerandaPolitikIni Kata Din Minimi Soal 13 Tahun Perdamaian Aceh

Ini Kata Din Minimi Soal 13 Tahun Perdamaian Aceh

Populer

BANDA ACEH – Mantan kombatan, Nurdin bin Ismail Amat alias Din Minimi, menegaskan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu, terus memupuk perdamaian Aceh yang kini mencapai 13 tahun.

Bagi pria yang sempat melawan pemerintahan Aceh di bawah kepemimpinan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dan Wagub Muzakir Manaf ini, momentum 13 tahun MoU Helsinki menjadi pesan bahwa Aceh harus terus bangkit di berbagai sektor pembangunan dalam bingkai NKRI.

Din Minimi mengaku tidak terbesit sedikit pun niatnya untuk memberontak atau memisahkan diri dari NKRI. “Aceh bagian dari NKRI. Republik Indonesia adalah satu. Hanya ada satu, tidak ada lainnya,” ujar Din Minimi kepada portalsatu.com, Rabu, 15 Agustus 2018, siang, saat ditanya harapannya di usia ke-13 tahun MoU Helsinki (15 Agustus 2005 – 15 Agustus 2018).

Seperti diketahui, nama Din Minimi muncul sejak 2014 lalu. Saat itu, ia bersama kelompoknya “naik gunung”, mengangkat senjata. Dia menilai, pemimpin Aceh saat itu abai terhadap kesejahteraan rakyat Aceh, khususnya anak yatim dan janda para pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Din Minimi akhirnya turun gunung dan menyerahkan diri kepada Badan Intelijen Negara (BIN) yang saat itu dipimpin Sutiyoso, Desember 2015. Dia meminta sejumlah persyaratan kepada pemerintah Indonesia terkait penyerahan dirinya bersama pasukan bersenjata dipimpinnya.

Selain amnesti untuk dirinya dan pasukannya, Din Minimi meminta KPK turun ke Aceh untuk membongkar dugaan penyelewengan dalam pengelolaan Anggaran Pedapatan dan Belanja Daerah (APBD).[]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita terkait

Berita lainya