BANDA ACEH – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh, Brigjen Pol Drs. Rio Septianda Djambak dan Wakapolda Aceh, Brigjen. Pol. Drs. Bambang Soetjahjo, M.Si beserta jajarannya menemui Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng di ruang Balai Senat Unsyiah, Selasa siang, 4 Oktober 2016.
Selain Kapolda dan Wakapolda Aceh juga hadir Kepala Direktur Binmas, Direktur Lantas, Direktur Reskrim, Direktur Intel, dan Kepala Bidang Humas Polda Aceh. Kedatangan tim Polda Aceh tersebut turut disambut oleh Wakil Rektor (WR) II Unsyiah, Prof. Dr. Husni, S.H., M.Hum, WR III Unsyiah, Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC, WR IV Unsyiah Dr. Nazamuddin, SE, MA, Dekan, Kepala Biro, Direktur Pascasarjana, dan pejabat Unsyiah lainnya.
Kapolda Aceh mengatakan, perguruan tinggi memiliki peran penting dalam menciptakan suasana demokrasi yang kredibel. Polda Aceh juga mengapresiasi Unsyiah telah mampu melahirkan para lulusan yang telah banyak berkiprah di Indonesia. Pihak Polda Aceh merasa senang dapat bersilaturrahmi langsung dengan sivitas akademika Unsyiah.
“Selama bertugas sebagai Wakapolda Aceh, saya melihat Unsyiah sangat besar kinerjanya dalam menggembleng pemimpin masa depan. Saya salut Unsyiah mampu bekersama dengan baik selama ini dengan berbagai elemen, termasuk jajaran kepolisian. Tentunya komunikasi yang terjalin antara Polda Aceh dan Unsyiah akan bermanfaat bagi kedua belah pihak serta bagi Aceh,” kata Brigjen Pol Rio.
Ia menjelaskan, menjelang pilkada Aceh tahun 2017 mendatang Polda Aceh mengharapkan peran nyata dari pihak Unsyiah dalam menciptakan suasana pilkada yang aman, adil, damai, dan tertib.
Sementara itu, Rektor Unsyiah dalam sambutannya menyebutkan, berkenaan dengan pilkada tahun 2017, Unsyiah tidak menginginkan dan mengizinkan politik praktis masuk ke dalam lingkungan perguruan tinggi. Unsyiah harus bebas dari seluruh spanduk dukungan calon.
“Kita tidak mengizinkan adanya embel-embel politik di lingkungan kampus Unsyiah. Tidak boleh ada politik praktis di Unsyiah. Tidak boleh ada kampanye apapun di Unsyiah,” kata Prof. Samsul.
Rektor Unsyiah menambahkan, Unsyiah selama ini dan telah bertahun-tahun mendidik para mahasiswanya agar tidak berperilaku anarkis. Ruang berekspresi sangat terbuka bagi mahasiswa, tapi ada norma-norma dan etika yang harus dijaga. Jadi, seluruh sivitas akademika Unsyiah kata dia sangat menginginkan suasana demokrasi yang benar-benar terjamin.[]