SIGLI – Warga gampong lintasan Krueng Teukah dan Krueng Dhou, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, menagih janji Pj. Bupati Pidie yang akan membersihkan drainase untuk mengantisipasi banjir. Namun, hingga kini belum terealisasi.
Keuchik Gampong Tanjong Teubeng, Saifun, Senin, 31 Juli 2023, kepada portalsatu.com mengatakan saluran pembuang Krueng Teukah di wilayahnya sudah sangat dangkal akibat sendimen dan tumbuhan pohon liar. Bahkan sungai semakin mengecil karena sudah puluhan tahun tidak pernah dinormalisasi.
“Akibat sungai dangkal dan menyempit, terjadi luapan saat musim hujan hingga merendam pemukiman warga. Seperti yang kami rasakan Januari 2023 lalu,” kata Saifun yang berharap pemerintah segera menormalisasi daerah aliran sungai Krueng Teukah mengingat akan memasuki musim hujan.
Dia menyebut saat itu Pj. Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto pernah mengeluarkan pernyataan di media untuk mengatasi banjir akan menormalisasi drainase serta membuka drainase yang buntu. Namun, lanjut Saifun, hingga saat ini belum terealisasi.
Hal senada diungkapkan Keuchik Gampong Tibang, Kecamatan Pidie, Safaruddin yang mengaku DAS Krueng Dhou di kawasan Blang Galang sudah sangat dangkal akibat ditumbuhi ilalang. Selain itu, tumpukan sekam kulit padi dibuang ke sungai sehingga membuat aliran air tersendat.
“Kami merasa resah dengan kondisi sungai yang semakin dangkal. Di sejumlah titik mulai ditutupi pohon-pohon liar dan tumpukan sekam kulit padi yang dibuang ke sungai. Jika itu tidak ditangani segera, kami khawatir saat hujan, gampong kami kembali terendam,” kata Keuchik Tibang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pidie, Buchari, dikonfirmasi portalsatu.com menjelaskan tanggung jawab terhadap Krueng Teukah kewenangan pusat melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera I. Anggaran pun dialokasikan di BWS itu. Pihaknya hanya melaporkan saja kondisi lapangan.
“Bukan kita tidak bergerak untuk menormalisasi, tapi kewenangan bukan sama kita kabupaten. Sesuai aturan itu tanggung jawab balai. Pun demikian kita akan melaporkan kondisi sungai ke balai,” kata Buchari.
Sedangkan untuk menormalisasi saluran drainase, pihaknya akan meninjau lokasi guna memastikan pembersihan perlu alat berat atau cukup secara manual.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah akan membenahi drainase di Kabupaten Pidie. Pasalnya, pemicu banjir di sejumlah wilayah Pidie selain curah hujan tinggi juga kondisi drainase sumbat dan buntu.
Hal tersebut dikatakan Pj. Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, kepada portalsatu.com, Rabu, 25 Januari 2023. Berdasar hasil penelusuran di sejumlah lokasi banjir, rata-rata penyebabnya jaringan drainase yang tersumbat dan buntu.
“Langkah yang harus kita lakukan, membersihkan semua drainase serta membuka lagi drainase buntu sehingga tidak lagi tersumbat aliran air,” kata Wahyudi saat itu.[](Zamahsari)