Kamis, September 19, 2024

Ratusan Santri Lhokseumawe Dukung...

LHOKSEUMAWE – Ratusan santri (putra dan putri) se-Kota Lhokseumawe menyatakan sikap mendukung bakal...

Pilkada 2024, Jumlah Pemilih...

LHOKSEUMAWE - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Lhokseumawe menggelar rapat pleno rekapitulasi Daftar...

Jawa Barat Juara Umum...

KUTACANE - Kontingen Jawa Barat cabor arung jeram boyong delapan medali emas sebagai...

Permudah Masyarakat Sampaikan Aspirasi,...

SUBULUSSALAM - Sekretariat DPRK Subulussalam melaksanakan sosialisasi fasilitas Pusat Layanan Aspirasi Masyarakat (PusLAM)...
BerandaKompak Garap Film...

Kompak Garap Film Aceh 2016 ‘Save Inland’

LHOKSEUMAWE- Komite Mahasiswa dan Pelajar Kuta Makmur (KOMPAK), Aceh Utara, menggarap film Aceh 2016 “Save Inland”. Film/sinema ini menceritakan sejuta harapan gadis di pedalaman Aceh Utara yang ingin mencapai sukses.

“Sejak dua hari yang lalu sinema ini sudah kita garap dan kita perkirakan akan selesai dalam waktu satu bulan. ” kata Munawir, ketua KOMPAK menjawab portalsatu.com, Sabtu, 23 April 2016.

Munawir menjelaskan, film ini mengangkat cerita perjuangan seorang gadis yatim di pedalaman yang tinggal bersama ibunya di sebuah gubuk tak layak huni. Gadis yag diperankan Mursyidah dalam film itu bercita–cita ingin menjadi dokter.

“Ayahnya meninggal setelah ia melihat pengumuman kelulusan anak gadisnya itu di SMA,” sebut Munawir, salah seorang penggagas film tersebut.

Munawir melanjutkan, setelah ayah Mursyidah meninggal dunia, niat untuk melanjutkan pendidikan kedokteran terpaksa ia urungkan akibat tidak ada biaya. “Bagaimana mau melanjutkan pendidikan, sedangkan biaya hidup saja sangat terbatas,” ujarnya.

Akan tetapi, menurut Munawir, gadis desa itu kemudian terus berupaya mengejar cita-citanya menjadi seorang dokter. Pada suatu hari, kata Munawir, gadis itu bergabung dengan KOMPAK. “Dia punya wawasan intelektual tinggi dan tekun,” kata Munawir.

Setelah bergabung dengan KOMPAK, kata dia, Mursyidah berbenah diri dalam mencari jati dirinya untuk merebut kembali cita-cita yang sejak kecil ia impikan yakni dokter.  Pada suatu saat, lewat perjuangan panjang yang penuh lika-liku, gadis itu mendapatkan kesempatan demi memperjuangkan cita–citanya.

“Namun, apakah Mursyidah (pemeran gadis desa) anak dari pasangan Asnawi (ayah gadis itu) dan Ratu Irsyaulrahmi (ibu gadis) itu bisa menlanjutkan pendidikannya, sehingga berhasil menjadi seorang dokter. Nantikan sinema tersebut yang akan kami rilis nantinya,” ujarnya.[]

Baca juga: