SUBULUSSALAM – Mantan Sekretaris DPC PSI Kota Subulussalam, Nobuala Halawa menyayangkan sikap Wawako Salmaza akhir-akhir ini sering melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke beberapa SKPK dilakukan menjelang akhir masa jabatan, merupakan tindakan blunder.
Menurut Halawa, sikap blunder yang dipertontonkan seperti Sidak beberapa kantor SKPK yang notabene di bawah naungannya, seperti Kantor Badan Keuangan Daerah (BPKD). Di sana, kata Halawa, Salmaza curhat tentang keterlambatan pencairan honorarium berupa anggaran pimpinan wakil wali kota yang belum dicairkan BPKD.
Padahal, sebut Halawa dalam Peraturan Perundang-undangan salah satu tugas dan fungsi Wakil Walikota adalah membantu kepala daerah/wali kota dalam menjalankan roda pemerintahan, memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
“Sebagai politisi kita beramsumsi bahwa apakah Sidak yang dilakukan oleh Salmaza sudah tepat atau tidak ?. Menurut Kami yang dulunya sebagai partai oendukung BISA “Bintang Salmaza” menganggap langkah yang dilakukan yang dilakukan Wakil Wali Kota itu tidak elok di pertontonkan di hadapan publik,” kata Nobuala Halawa, S.H., M.H dalam kererangan persnya, Kamis, 5 Oktober 2023.
Menurut Halawa kritik yang disampaikan terhadap Pemerintahan Kota Subulussam yang notabene Wakil Wali Kota bagian pemerintahan dinilai blunder atau istilah kiasannya kritik “Meludah Muka Sendiri”.
“Lebih afdol dan elegan dalam etika politik, kritik dan saran Wakil Wali Kota itu disampaikan dalam internal pemerintahan dengan cara komunikasi dengan Wali Kota sebagai rekan kerja untuk mencari solusi bagaimana menjawab setiap persoalan yang dihadapi oleh pemerintah, bukan keluh kesah di media,” katanya.
“Penilaian kami terhadap Pemerintah Wali Kota dan Wakil Wali Kota Subulussalam yang harus diperbaiki adalah salah satunya adalah masalah pengelolaan keuangan dalam hal pengalokasian dan pembayaran program prioritas pemerintah misalkan keterlambatan pembayaran honorarium/gaji pegawai baik PNS/Honorer yang sifat wajib dan kegiatan lainnya,” kata Halawa menambahkan.
Ia memaparkan di balik kekurangan Pemerintahahan BISA “Bintang Salmaza” ada prestasi yang perlu diapresiasi antara lain, pertama, keberhasilan pemerintah dengan Kepala BPN Kota Subulussalam pendefenitifan secara Administratif Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang dulunya hanya sebagi Kantor Perwakilan Pertanahan dari Aceh Singkil yang sudah dinanti-nanti oleh masyarakat Subulussalam lebih kurang 13 tahun sejak Pemerintahan Kota Subulussalam berdiri:
Kedua, kata Halawa, penilaian Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) tiga tahun Berturut-turut atas kinerja Pemerintahan BISA dengan Predikat Penilaian Tertinggi Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Ketiga, keberhasilan BLUD Rumah Sakit Umum Daerah meraih Akreditasi Paripurna hasil penilaian Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Keempat, keberhasilan pemerintah yang akhir-akhir ini mendapatkan Insentif Fiskal Rp12 miliar lebih dari Kemenkeu atas keberhasilan menekan laju inflasi. Angka Rp12 miliar itu tertinggi kedua secara nasional.
Kelima, lanjut Halawa, keberhasilan lainnya di bidang pendidikan, pertanian, dan sebagainya. Nobuala Halawa, Juga berharap kepada Wali Kota Affan Alfian menginstuksikan kepada jajarannya untuk menjawab setiap persoalan yang ada sesuai dengan bidang kerja yang diamanahkan.
“Misalnya masalah keuangan, mengapa terjadi keterlambatan pembayaran honorarium dan kegiatan lainnya. Yang wajib menjelaskan Tim TAPK dalam hal ini kepala BPKD menjelaskan alur mekanisme secara regulasi kepada masyarakat umum. Mengharapkan kepada Bapak Wali Kota langkah-langkah antisipasi dalam menjawab persoalan yang di hadapi saat ini,” ungkap Halawa.
Dengan demikian, kata Halawa kritik-kritik yang sifatnya membangun bisa terjawab dengan kinerja dari Wali Kota Subulussalam dan jajarannya. Kritik membangun itu diperlukan untuk memperbaiki kinerja.
“Namun kritik yang sifatnya personal dikarenakan kebencian diabaikan dan jangan dihiraukan. Saran lainnya Bapak Wali Kota tetap bekerja semaksimal mungkin dan memberi yang terbaik untuk masyarakat Kota Subulussalam,” tutup Nobuala Halawa.[]