MEULABOH – Fera Noverita (12) anak dari pasangan Mustafa (40) dan Rosmawar (38) warga Desa Lueng Teugku Yah, Kecamatan Woyla Induk, Aceh Barat hanya dapat berbaring. Kondisi putri pertama dari keluarga miskin ini tidak dapat bergerak dan bicara sejak kecil.
“Sejak kecil kondisi anak saya seperti ini, dia tidak dapat berbicara dan bergerak, waktu kecil ada saya bawa berobat ke rumah sakit, tapi dokter tidak menyebutkan penyakit yang diderita anak saya,” kata Rosmawar kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Kamis (22/4/2016).
Rosmawar mengaku, dirinya tidak mempunyai biaya untuk membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit. Sehingga sejak umur 3 tahun, putrinya tidak mendapatkan pengobatan medis dan dibiarkan begitu saja terbaring di rumahnya.
“Dulu ada saya bawa berobat ke rumah sakit dan dukun di kampung untuk diurut tapi tidak sembuh, sekarang tidak ada lagi karena tidak ada biaya, kemudian rumah sakitpun jauh dari kampung,” katanya.
Rosamawar berharap anaknya dapat pengobatan hingga sembuh dari penyakit yang di derita sejak kecil itu. Ia ingin anaknya dapat bersekalah dan mengaji seperti anak-anak normal lainnya.
Namun, pendapatan suaminya Mustafa (40) yang sehari-hari bekerja sebagai kuli penderes sawit itu hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari.
“Tidak ada biaya, penghasilan suami saya paling cukup untuk biaya kebutuhan sehari-hari, sementara saya tidak dapat bekerja harus menjaga anak,” ujarnya.
Ia berharap ada pihak dermawan atau pemerintah yang mau meringankan biaya untuk pengobatan buah hatinya itu.[] Sumber: kompas.com