Kamis, September 19, 2024

Aceh Tambah Medali Perunggu...

KUTACANE - Tim arung jeram Aceh menambah medali perunggu dari nomor lomba Slalom...

Aqil Fadhillah Pimpin Gapensi...

SUBULUSSALAM - Aqil Fadhillah Aradhi dipercayakan memimpin Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia (Gapensi)...

Diwarnai Protes Sumut, DKI...

KUTACANE - Kontigen Sumatera Utara melayangkan protes keras terhadap DKI Jakarta terkait adanya...

Polisi Gayo Lues Akan...

BLANGKEJEREN - Akun-akun palsu di media sosial facebook mulai bermunculan di Kabupaten Gayo...
BerandaPasang Baru Listrik,...

Pasang Baru Listrik, Warga Diminta Beli Kabel Sendiri

LHOKSUKON – Masyarakat Kecamatan Sawang, Aceh Utara mengeluhkan perihal pasang baru listrik pintar. Pasalnya, selain dikenakan biaya pasang baru, petugas PT PLN juga meminta warga membeli kabel sendiri jika memang ingin pemasangan cepat.

“Saya sudah setor uang ke petugas PT PLN sejak beberapa waktu lalu untuk pasang baru. Namun setelah hampir sebulan menunggu, listrik belum juga dipasang. Padahal saya berharap listrik segera dipasang untuk persiapan menyambut bulan Ramadan,” ujar Putri, warga Kecamatan Sawang, kepada portalsatu.com, Rabu, 19 April 2017.

Kata Putri, untuk pasang baru 4 ampere, ia dikenakan biaya Rp1,3 juta. “Saya datang menanyakan langsung ke petugas PT PLN Gandapura. Namun kata petugas, jika ingin sambung baru dengan cepat, maka kabel harus beli sendiri. Setelah kabel dibeli, akan langsung dilakukan pemasangan karena meteran memang sudah tersedia,” ungkapnya.

Namun demikian, lanjutnya, “Jika warga membeli kabel sendiri, biaya pemasangan baru untuk 4 ampere tetap Rp 1,3 juta, tidak ada pengurangan,” ucap Putri.

Hal itu dibenarkan Jufri Sulaiman, warga Gampông Glee Dagang, Kecamatan Sawang. “Seperti halnya yang terjadi pada Ibu Putri, itu merupakan hal yang aneh. Masak iya sebuah perusahaan besar sekelas PT PLN tidak memiliki perencanaan kebutuhan kabel dan meteran. Apakah ada indikasi permainan di balik ketiadaan kabel sambung baru di perusahaan pelat merah tersebut,” kata Jufri yang menjabat sebagai Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara itu.

Disebutkan, selama ini di Kecamatan Sawang sering terjadi pemadaman listrik, khususnya di malam hari. Kondisi itu, menurut Jufri, berbanding terbalik dengan daerah lain di perkotaan. Padahal harga bayar listrik per KwH antara masyarakat kota dengan gampông, tetaplah sama.

“Masyarakat kecewa dengan kinerja PT PLN. Listrik hampir setiap malam padam, sementara di kota tidak demikian. Kita kan selalu membayar listrik, tarif per KwH yang dikenakan ke kita juga sama dengan masyarakat yang tinggal di perkotaan, tapi kenapa di kawasan pedalaman sering padam. Sekarang masalahnya malah bertambah lagi. Jika ada pelanggan yang mau pasang baru dengan cepat, malah disuruh beli sendiri. Bagaimana ini,” pungkas Jufri Sulaiman.

Sementara itu, Person Internal Contact (PIC) Humas PT PLN Lhokseumawe, Ali Basyah, saat dihubungi portalsatu.com, secara terpisah menyebutkan, “Soal keluhan itu, akan saya tanyakan ke petugas PLN Gandapura dulu. Nanti akan saya kabari lagi,” tutupnya singkat. [] (*sar)

Baca juga: