Kamis, September 19, 2024

Permudah Masyarakat Sampaikan Aspirasi,...

SUBULUSSALAM - Sekretariat DPRK Subulussalam melaksanakan sosialisasi fasilitas Pusat Layanan Aspirasi Masyarakat (PusLAM)...

Penonton Membeludak Pertandingan Terakhir...

KUTACANE - Penonton membeludak di venue arung jeram Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI...

Arung Jeram PON, PB...

KUTACANE - Pengurus Besar Federasi Arung Jeram Indonesia (PB FAJI) berkomitmen untuk menumbuhkan...

Sidak ke Beberapa SKPK,...

SUBULUSSALAM - Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemko Subulussalam diharapkan bekerja dengan...
BerandaPerdana Menteri Ukraina...

Perdana Menteri Ukraina Undurkan Diri

KIEV – Perdana Menteri Ukraina Arseny Yatseniuk mengumumkan pengunduran dirinya melalui siaran televisi pada Minggu 10 April 2016, dan menyiratkan dukungan bagi ketua parlemen Volodymyr Groysman untuk mengambil alih jabatannya. 

Yatseniuk menahan tekanan untuk mundur sejak ia lolos dari mosi tidak percaya yang dihadapi pemerintahannya pada Februari. 

Sementara itu, krisis politik di Ukraina telah memecah belah koalisi berkuasa dan lebih lanjut menunda pencairan dana bantuan senilai 17,5 miliar dolar AS (Rp229,3 triliun) di bawah program intervensi Dana Moneter Internasional (IMF). 

“Saya telah mengambil keputusan untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri Ukraina. Pada Selasa, 12 April, permohonan saya akan diserahkan kepada parlemen,” kata Yatseniuk.

“Krisis politik di negara ini telah diatur. Keinginan untuk mengganti satu orang telah membutakan para politisi dan melumpuhkan tekad mereka untuk melakukan perubahan sebenarnya. Proses mengganti pemerintahan telah berubah menjadi upaya tak beralasan yang lari di tempat,” katanya. 

Faksi pimpinan Presiden Petro Poroshenko (BPP) dan partai pimpinan Yatseniuk, Front Rakyat, diperkirakan akan mengumumkan formasi koalisi baru pada pekan depan. 

Saat menyampaikan pidato, Yatseniuk mengatakan partainya bertekad untuk memajukan koalisi. Ia juga menyiratkan keinginan untuk menyerahkan pemerintahan kepada Groysman. 

“Kita tidak bisa membiarkan ketidakstabilan pada lembaga eksekutif terjadi dalam sebuah peperangan. Kalau setelah pengunduran diri ini pemerintahan Ukraina tidak segera terpilih, (ketidakstabilan) kemungkinan tidak dapat dielakkan,” ujarnya. 

Ia mengatakan bahwa faksi pimpinan Petro Poroshenko telah mencalonkan Volodymyr Groysman untuk menduduki jabatan Perdana Menteri. 

“Setelah melakukan segalanya untuk memastikan bahwa stabilitas dan jalur kita terjaga, saya menyatakan keputusan untuk mengalihkan tugas-tugas dan kewajiban saya sebagai kepala pemerintahan Ukraina,” katanya seperti dikutip kantor berita Reuters.[]Sumber:antaranews.com

Baca juga: