Arizona – Muhammad Ali tutup usia di Phoenix, Arizona, AS, Sabtu (4/6/2016), dalam usia 74 tahun. Legenda tinju dunia ini mengalami gangguan pernafasan yang dipicu penyakit parkinson yang sudah diidapnya selama tiga dekade terakhir.
Beberapa bulan lalu, petinju kulit hitam yang juga merupakan mualaf itu sempat melontarkan pesan terkait Islamophobia dan Donald Trump, yang kemudian diumumkan pada publik sebelum ia akhirnya masuk rumah sakit.
Dalam pesan itu, Ali menyatakan kekhawatirannya melihat dukungan luas pada Donald Trump yang mengikuti pilpres AS lewat Partai Republik. Belum lagi, mengingat pada usulan Trump agar AS melarang orang beragama Islam masuk ke negara tersebut dalam kurun tertentu, yang jelas ditentang olehnya.
Menurut Ali, jika tujuan program Trump hanya untuk mencegah teroris agar tidak memaasuki AS, maka caranya keliru.
“Sebab setiap muslim paham bahwa tidak boleh kita memaksakan Islam kepada orang lain. Sudah jelas jika para jihadis itu menerapkan tafsir yang salah atas Islam,” tulis Ali seperti dilansir Vox.com.
Sang legenda juga menyerukan agar Trump, serta calon presiden lainnya, berusaha untuk lebih memahami Islam ketimbang memilih untuk membencinya.
Dalam 'wasiat' tersebut, Ali mengaku merasakan sendiri pahitnya mengalami diskriminasi baik oleh warna kulit ataupun agama.
Ia pun berpesan, “Pemimpin AS wajib menjernihkan pandangan keliru publik atas Islam, yang bisa mengaburkan nilai-nilai sejati agama indah ini.”[]Sumber:inilah.com