Sabtu, Juli 27, 2024

Mari Berboncengan Naik Motor...

Kenapa cuma harus bonceng dua? Padahal kan masih cukup buat taruh anak di...

Merpati Putih Kirim Anggota...

BANDA ACEH - Untuk ke 4 kalinya dalam kurun waktu 12 tahun Perguruan...

Mas Adi, Tokoh Muda...

TUJUAN utama dari politik adalah mengantarkan kesejahteraan. Konsep kesejahteraan tidak pernah terlepas dari...

PT Pembangunan Lhokseumawe Gelar...

LHOKSEUMAWE – PT Pembangunan Lhokseumawe menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Bisnis...
BerandaBerita Aceh UtaraPj Bupati Aceh...

Pj Bupati Aceh Utara Serahkan Proposal Revitalisasi Rumah Cut Meutia kepada Kemendikbudristek

JAKARTA – Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP., M.Si., melakukan silaturrahmi dengan pejabat Direktorat Jenderal Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menyampaikan sejumlah program rencana pengembangan kebudayaan di Aceh Utara.

Kedatangan Pj. Bupati Azwardi disambut Direktur Perlindungan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti, S.S., M.S.P., di ruang kerjanya, Kompleks Kemendikbudristek, Jakarta, Jumat, 12 Mei 2023. Dalam pertemuan tersebut Pj. Bupati Azwardi didampingi Asisten I Sekda Aceh Utara Dayan Albar, S.Sos., M.A.P., dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jamaluddin, M.Pd.

Pj. Bupati Azwardi meminta Direktur Perlindungan Kebudayaan untuk membantu beberapa program pengembangan bidang kebudayaan yang sedang digarap di Aceh Utara. Program tersebut diusulkan ke Kemendikbudristek untuk mendapatkan penganggaran dari Pemerintah pusat melalui APBN.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara Jamaluddin, mengatakan silaturahmi tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat pendidikan dan kebudayaan daerah, serta menyerahkan usulan proposal rehab rumah pahlawan nasional Cut Meutia, makam Cut Meutia, serta monumen dan makam Sultan Malikussaleh.

Jamaluddin mengatakan pihaknya sangat membutuhkan dukungan dan support dari Kemendikbudristek untuk menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan daerah, serta keberlangsungan program-program di Museum Islam Samudra Pasai. Program-program itu sebagiannya sudah berlangsung saat ini, yaitu program BBM (Belajar Bersama Museum) untuk anak sekolah tingkat TK, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK.

“Kita perlu dukungan dana yang maksimal melalui DAK (dana alokasi khusus) nonfisik, serta regulasi yang lebih fleksibel dan pelestarian kesenian rakyat, seperti rapai pase, agar dapat terjaga dengan baik,” kata Jamaluddin.

Pj. Bupati Aceh Utara, Azwardi, menyampaikan perlu adanya bantuan, sentuhan dan dukungan dari Pemerintah pusat, dalam hal ini Dirjen Kebudayaan, dalam rangka pelestarian cagar budaya situs Islam Samudra Pasai, revitalisasi rumah pahlawan nasional Cut Meutia, pengembangan kawasan wisata religi makam Cut Meutia, dan pelestarian kesenian rakyat.

“Sebab itu, hari ini secara khusus kita datang ke Kemendikbusristek untuk menyampaikan proposal. Mohon dukungan dari seluruh masyarakat Aceh Utara, besar harapan kita mudah-mudahan program yang kita usulkan tersebut dapat terkabul hendaknya. Pengembangan kebudayaan dan pelestarian kesenian serta adat budaya ini sangat penting untuk generasi anak-anak kita masa mendatang,” ujar Azwardi.

Direktur Perlindungan Kebudayaan pada Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti, menyampaikan pihaknya siap membantu Pemkab Aceh Utara dalam upaya pelestarian cagar budaya situs Islam Samudra Pasai dan pelestarian kesenian rakyat.[](ril)

Baca juga: