LHOKSUKON – Pembangunan Bendungan Keureutoe di Aceh Utara—bersumber dari APBN sistem kontrak tahun jamak sejak tahun 2015—ditargetkan akan selesai akhir 2023.
Informasi itu disampaikan pejabat Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I kepada Penjabat Bupati Aceh Utara, Dr. Mahyuzar, saat meninjau progres penyelesaian pembangunan Bendungan Keureutoe di pedalaman Gampong Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong, Jumat, 11 Agustus 2023, sore.
Pejabat BWS Sumatera I dan manajemen perusahaan pelaksana proyek tersebut memaparkan saat ini memasuki tahap penyelesaian dengan metode tahun jamak, yakni selama 810 hari kalender (6 September 2021 sampai 24 November 2023), nilai kontrak Rp999 miliar lebih.
Bendungan atau sering disebut Waduk Keureutoe nantinya akan memiliki luas areal tampungan 896,96 hektare (Ha) dan mampu menampung air dengan kapasitas 215 juta meter kubik.
Jika pembangunan selesai, bendungan ini akan langsung dirasakan manfaatnya sebagai sumber air irigasi untuk intensifikasi Irigasi Alue Ubay seluas 2.743 Ha dan ekstensifikasi Irigasi Pase Kanan seluas 6.677 Ha. Selain itu, untuk penyediaan air baku 0,5 meter kubik perdetik, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 6,34 MW, dan pengendalian banjir 30 juta meter kubik (mereduksi banjir kawasan Lhoksukon sekitar 30 persen).
Di kawasan areal bendungan ini juga sedang dibangun area wisata alam/bahari lengkap dengan unit guest house, kawasan camping groud, perkemahan pramuka, dan lokasi manasik haji.
“Semua pembangunannya dalam progres penyelesaian tahap akhir. Insya Allah, semuanya bisa selesai akhir tahun ini, dan akan diresmikan oleh Presiden pada awal tahun 2024,” kata pejabat BWS Sumatera I.
Pj. Bupati Mahyuzar mengapresiasi kinerja pejabat BWS Sumatera I dan pelaksana konstruksi di bawah bendera KSO Abipraya-Indra-Nusa, dan pelaksana supervisi PT Yodya-Catur-Visi.
Usai mendengar penjelasan dari rekanan pelaksana proyek Bendungan Keureutoe, Pj. Bupati Mahyuzar meninjau beberapa titik areal proyek meliputi bendungan dan waduk yang sedang dikerjakan.
Bendungan Keureutoe salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya dimulai tahun 2015 dan peletakan batu pertama saat itu dilakukan Presiden Jokowi.
Pembangunan Bendungan Keureutoe di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Satker BWS Sumatera I, dikerjakan kontraktor nasional PT Brantas Abipraya.
Pembangunan Bendungan Keureutoe sempat terhambat proses pembebasan lahan. Bendungan ini awalnya direncanakan selesai tahun 2019, tetapi kemudian terpaksa diundur dan direncanakan selesai pembangunannya akhir 2023.
Pj. Bupati Mahyuzar mengharapkan penyelesaian pembangunan Bendungan Keureutoe dapat terlaksana sesuai jadwal. Proyek ini setiap saat dipantau langsung Pemerintah pusat, termasuk pihak Sekretariat Kepresidenan, karena salah satu PSN.
“Kita meninjau ke lapangan untuk melihat progres pembangunan Bendungan Keureutoe. Alhamdulillah, kegiatannya berjalan dengan baik. Kita harapkan pembangunannya dapat selesai sesuai jadwal. Ini semua atas dukungan semua pihak, terutama masyarakat setempat,” kata Mahyuzar.
Para pejabat mendampingi Pj. Bupati Mahyuzar dalam kunjungan itu, Plt. Kepala Dinas PUPR Aceh Utara, Ir. Jaffar, S.T., Plt. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman T.M. Yusuf, S.T., Kepala Dinas Pertanahan Syahrial, S.H., M.H., Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Safrizal, S.STP., M.A.P, Camat Paya Bakong Syahrul Nizam, S.STP., dan Kabag Administrasi Pembangunan Setda Syamsul Rizal, S.T., M.A.P.[](ril)