JULOK – Bupati Aceh Timur, H. Hasballah HM.Thaib atau Rocky menghadiri Muzakarah Ulama se-Aceh yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Bustanul Huda, Kecamatan Julok-Kuta Munjei, Kabupaten Aceh Timur, Senin 15 Februari 2016. Rocky mendukung penuh kegiatan tersebut dan sangat setuju dengan tema melalui Muzakarah Ulama kita tingkatkan Pemahaman Ummat tentang Aliran Ahli Sunnah Wal Jamaah.
“Apalagi dalam muzakarah kali ini dibahas beberapa persoalan umat seperti syarat menjadi wakil wali nikah, rujuk, cerai dan fasakh,” kata Bupati Rocky.
Rocky mengaku akan terus mendukung berbagai kegiatan demi kemaslahatan umat. “Begitu juga dengan ditetapkannya Kabupaten Aceh Timur sebagai tuan rumah MTQ XXXIII Tahun 2017 mendatang juga atas dukungan para ulama di Aceh dan seluruh lapisan masyarakat di Aceh Timur,” kata Rocky.
“Alhamdulillah, Aceh Timur terpilih menjadi tuan rumah MTQ tahun depan. Ini juga berkat dukungan para alim ulama yang menganggap kita di Aceh Timur mampu menyukseskannya. InsyaAllah,” ujar Rocky.
Di sisi lain, salah satu ulama Aceh mengaku mengenal dengan baik sosok Rocky. Dia dinilai sebagai sosok pemimpin yang peduli pendidikan dayah.
“Jika diundang mengisi berbagai acara di Aceh Timur, saya tidak pernah absen, sebab saya mengenal dengan baik siapa Rocky,” kata Tgk. H. Nuruzzahri atau Waled Nu, Pimpinan Ponpes Ummul Aiman di sela-sela mengisi materi Muzakarah Ulama Aceh.
Menurut Waled Nu, Rocky telah banyak berbuat untuk kemajuan agama Islam di Aceh Timur, seperti pengajian rutin mulai dari tingkat kabupaten hingga ke kacamatan dan desa-desa. Begitu juga dengan bantuan yang disalurkan ke dayah-dayah juga terus mengalir sesuai dengan kemampuan APBK.
“Dan yang paling membanggakan kita semua, Aceh Timur hari ini sudah berdiri sendiri di Idi, tidak lagi di Langsa. Meskipun usia Aceh Timur di Idi baru 3 tahun, tapi alhamdulillah sudah seperti kabupaten lainnya di Aceh,” kata Waled Nu.
Sementara itu, Rocky mengaku sangat bersyukur atas dukungan alim ulama terhadap penetapan Aceh Timur sebagai tuan rumah MTQ oleh Gubernur Aceh. Begitu juga dengan pengajian rutin tingkat kabupaten yang mendapat dukungan ulama-ulama di Aceh.
Rocky berharap, Aceh Timur ke depan menjadi contoh untuk kabupaten lainnya di berbagai sektor, terutama dalam mendidik umat Islam melalui pengajian rutin dan contoh pembangunan yang merata tanpa meninggalkan kultur kedaerahan. “Keinginan dan cita-cita kita adalah membangun Aceh Timur secara utuh dan mengembalikan kejayaan Aceh Timur sebagaimana tempo dulu, amin,” kata Rocky.
Wakil Gubur Aceh, H. Muzakir Manaf, yang turut membuka Muzakarah Ulama se-Aceh itu berharap agar pimpinan dayah yang ada di Aceh terus membimbing dan mendidik santri menjadi pemimpin yang mampu memimpin daerah di masa yang akan datang. “Pendidikan dayah adalah pendidikan yang menjamin kita sukses di dunia dan akhirat,” katanya.
Pantauan wartawan, kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah ulama antara lain Tgk. H. Abdul Manan (Abu Blang Jrueng), Tgk. H. Abdul Wahab (Abu Matang Peureulak), Tgk.H.Abdullah Ibrahim (Abu Tanjong Bungong), K.H.Muhammad (Abon Siantar), Abuya H.Djamaluddin Wali Al KHalidy (Abuya Djamal), Tgk.H.Abdullah Rasyid (Abu Kruet Lintang), Tgk.H.Bukhari Hasan (Ayah Leuge), Tgk. H. Nuruzzahri (Waled Nu), Tgk. H. Muhammad Amin (Ayah Cot Trung), Tgk. H. Muhammad Jafar (Abi Lhoknibong) dan Tgk. H. Muhammad Ali (Abu Paya Pasi).[](tyb)