Kamis, September 19, 2024

Permudah Masyarakat Sampaikan Aspirasi,...

SUBULUSSALAM - Sekretariat DPRK Subulussalam melaksanakan sosialisasi fasilitas Pusat Layanan Aspirasi Masyarakat (PusLAM)...

Penonton Membeludak Pertandingan Terakhir...

KUTACANE - Penonton membeludak di venue arung jeram Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI...

Arung Jeram PON, PB...

KUTACANE - Pengurus Besar Federasi Arung Jeram Indonesia (PB FAJI) berkomitmen untuk menumbuhkan...

Sidak ke Beberapa SKPK,...

SUBULUSSALAM - Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemko Subulussalam diharapkan bekerja dengan...
BerandaBerita AcehRumah Cagub Aceh...

Rumah Cagub Aceh Bustami Digranat, Pengamat: Jangan Sembarangan Berkomentar yang Menambah Fitnah

LHOKSEUMAWE – Pengamat Politik Dr. M. Akmal, M.A., mengingatkan semua pihak dapat menahan diri, tidak memanaskan suasana terkait insiden rumah Calon Gubernur Aceh Bustami Hamzah dilempar granat oleh OTK.

“Dalam situasi saat ini, kita berharap semua pihak, elemen-elemen sosial jangan sembarangan berkomentar. Jangan menambah situasi fitnah. Serahkan saja kepada pihak berwajib. Perlu dicari siapa pelakunya, suruhan siapa itu orang. Jika ditemukan pelakunya baru akan dapat dibuktikan apa motif di balik penggranatan,” kata Akmal kepada portalsatu.com, Senin, 2 September 2024.

Baca juga: Dua Pelaku Granat Rumah Cagub Aceh Bustami Terekam CCTV, Ini Kata Polisi

Akmal menjelaskan situasi ini pernah kita rasakan bersama pada masa konflik Aceh. Masyarakat Aceh tentu tidak lupa kondisi teror meneror yang sering terjadi di Aceh pada masa konflik.

“Aceh sudah beberapa kali melaksanakan pilkada dan pileg, situasi tetap aman dan teduh. Mengapa tiba-tiba ada serangan teror untuk salah satu cagub yang akan ikut Pilkada 2024? Ada tanda tanya besar, namun kita semua tidak boleh seenaknya berspekulasi, biarkan aparat hukum yang menyelidiki,” ujar Dosen Ilmu Politik FISIP Universitas Malikussaleh itu.

Akmal berharap semua pihak jangan banyak berkomentar dengan alibi-alibi pribadi yang akan menyesatkan opini dalam masyarakat, yang efeknya akan menimbulkan percikan dan pergesekan baru. “Hari ini teror granat itu adalah semacam ‘pemantik’ api yang diharapkan bisa menjalar dan membakar ‘rumput-rumput kering’. Jika kita semua ikut meniup angin maka api akan menjalar dan semakin membakar. Aceh yang rugi besar,” ungkap Pengasuh Tetap Mata Kuliah “Studi Terorisme dan Gerakan Radikal” itu.

Menurut Akmal, semua isu-isu pribadi di media sosial, terkait “penggranatan rumah Cagub Bustami” agar jangan digoreng-goreng terus. “Agar dihentikan, karena dunia medsos saat ini begitu liar dan sangat cepat mempengaruhi pikiran Masyarakat,” ucapnya.

“Situasi aman dan damai dari beberapa kali pemilu di Aceh pasca-konflik akan menjadi pegangan masyarakat, sebagai bentuk kesadaran politik masyarakat Aceh yang sudah sangat dewasa dalam berpatisipasi untuk terselenggaranya pemilu dan Pilkada Damai di Aceh,” pungkas M. Akmal.[](nsy)

Baca juga: