LHOKSUKON – Keluarga Abd Wahab, 58 tahun dan Mariati, 45 tahun, merupakan yang termiskin di Gampong Asan Krueng Kreh, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara. Selain menempati rumah swadaya masyarakat, rumah panggung tua itu juga tidak memiliki aliran listrik. Sehingga di malam hari mereka hanya mengandalkan penerangan lampu teplok.
Hal itu dikatakan Geuchik Gampong Asan Krueng Kreh, Abdul Aziz kepada portalsatu.com via telepon seluler, Sabtu, 19 Maret 2016. Menurutnya, keluarga Mariati sangat layak untuk mendapat bantuan rumah dari pemerintah, baik provinsi atau kabupaten.
“Zaman sekarang sangat langka rumah tidak punya listrik di Aceh, tapi keluarga Mariati salah satunya. Keluarga mereka memang termiskin di Gampong Asan Krueng Kreh. Memang masih ada keluarga lain yang juga miskin, tapi tidak semiskin mereka. Setidaknya warga lain sudah punya listrik, namun mereka tidak punya itu,” ujar Aziz.
Aziz menyebutkan, proposal permohonan bantuan rumah keluarga Mariati sudah disampaikan beberapa kali pada masa geuchik sebelumnya kepada pemerintah, tapi tidak ada respon.
“Semasa saya menjabat geuchik belum pernah ajukan proposal. Saya kan baru jadi geuchik, rencananya tahun ini akan saya ajukan. Rumah yang ditempati Mariati saat ini direbah dengan swadaya masyarakat dan dibangun gotong-royong, karena rumah sebelumnya telah roboh,” jelas Aziz.
Terkait adanya rumah bantuan yang tidak ditempati pemiliknya dan berada tepat di depan rumah Mariati, Geuchik Aziz membenarkan. “Ya, pemilik rumah bantuan itu sudah merantau ke Malaysia. Rumah itu dibangun tahun 2014 lalu. Saat itu bukan saya geuchiknya. Siapa yang punya koneksi, itulah yang dapat,” ucap Aziz.
Aziz menambahkan, pihak Koramil Pirak Timu pun sangat prihatin dengan kondisi keluarga Mariati. Menurut geuchik, mereka telah berupaya mengajukan permohonan agar keluarga Mariati mendapatkan bantuan. “Semoga saja cepat ada tanggapan,” pungkasnya.[]