BerandaNewsWali Nanggroe: Peningkatan Ekonomi Dimulai dari Gampong

Wali Nanggroe: Peningkatan Ekonomi Dimulai dari Gampong

Populer

IDI – Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk Malik Mahmud Al Haytar menginginkan peningkatan ekonomi Aceh dimulai dari gampong, lahan-lahan terbengkalai harus dimanfaatkan. Hal itu disampaikan Malik Mahmud usai meninjau lokasi penaburan benih udang vaname di Idi Timur, Kabupaten Aceh Timur, Sabtu 30 Januari 2021.

Kunjungan Malik Mahmud ke lokasi tersebut turut didampingi Bupati Aceh Timur Hasballah Muhammad Thaib. Pria yang sering disapa Rocky menjelaskan kepada Malik Mahmud bahwa lokasi yang dikunjungi tersebut merupakan salah satu tambak udang program Pemerintah Kabupaten Aceh Timur untuk menggalakkan budi daya udang vaname di lahan seluas 10 ribu hektare.

“Ini merupakan percontohan untuk kelompok tani yang ada di Idi Timur.  Saya ingin melakukan produksi udang terbesar di seluruh wilayah Aceh Timur. Aceh timur memiliki potensi tambak yang sangat luas, yaitu 18.500 ribu hektar yang selama ini terbengkalai. Kami ingin membangun suatu kawasan ekonomi baru. Karena itu butuh dukungan dari semua pihak, khususnya dari Wali Nanggroe,” harap Rocky.

Sementara itu Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar mengaku sangat senang dan bangga atas inisiatif yang dilakukan oleh Rocky. “Sebenarnya dalam cita-cita saya, seharusnya beginilah kita membangun Aceh. Tingkatkan ekonomi dimulai dari gampong dengan melibatkan masyarakat secara luas,” ujarnya.

Malik Mahmud menambahkan, tidak ada satu pihak pun yang memungkiri bahwa Aceh memiliki potensi sumber daya alam yang amat kaya. Hanya saja, selama ini kurang mendapat perhatian sehingga masih banyak masyarakat Aceh yang tidak punya pekerjaan atau pengangguran. ”Padahal kalau ada inisiatif seperti ini akan memberikan banyak pekerjaan bagi masyarakat gampong,” tambahnya.

Selain itu, khususnya di Aceh Timur Wali Nanggroe mengungkapkan rasa bangga karena program budi daya udang vaname tidak merusak alam. “Di samping mendapat rizki ekonomi, alam harus tetap terjaga.”

Wali Nanggroe juga menjelaskan, budidaya udang vaname memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Hanya dalam masa tiga bulan dalam satu hektare tambak dapat menghasilkan 50 ton udang. Dalam masa satu tahun bisa dua atau tiga kali siklus panen.

“Program-program seperti ini bisa meningkatkan potensi pemanfaatan lahan dan SDM terpakai, memberi hasil yang cukup lumayan, dan terjaga kita punya lingkungan,” imbaunya.

Sebelumnya, dalam kunjungan ke Aceh Timur, Wali Nanggroe juga menyempatkan diri secara khusus untuk bertakziah ke rumah duka almarhum Tgk Sanusi Bin Muhammad Abu Sanusi. Seperti diketahui, salah seorang pejuang GAM di Aceh Timur tersebut meninggal dunia pada 29 Desember 2020 lalu.

Selain itu, Wali Nanggroe juga berkunjung ke rumah duka Ridwan Abubakar. Pada 25 Desember 2020 lalu, Ibunda dari tokoh perjuangan GAM di Aceh Timur yang akrab disapa Nek Tu tersebut meninggal dunia.

“Semoga amal ibadah almarhum Hj. Zainah Binti Ali (ibunda Nek Tu) diterima di sisi Allah SWT,” ucap Wali Nanggroe. Usai takziah, Wali Nanggroe terlihat berbincang-binang dengan Ibunda Nek Tu dalam suasana penuh keakraban.[]

Baca Juga: Petani Keluhkan Pupuk Subsidi tak Terpenuhi, Ini Kata Dinas Pertanian

th

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita terkait

Berita lainya