SUBULUSSALAM – Wali Kota Subulussalam, H. Affan Alfian Bintang, S.E membuka pelatihan dan lokakarya penguatan kapasitas pada sistem pendukung daerah dalam upaya mendukung sertifikasi petani kelapa sawit swadaya di Kota Subulussalam.
Kegiatan yang diprakarsai Yayasan Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (FORTASBI) berlangsung selama tiga hari 10-12 Mei itu dilaksanakan di Hotel Hermes One dibuka langsung Wali Kota Affan Alfian, Rabu, 10 Mei 2023.
Lokakarya ini menghadirkan narasumber dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI Doris Monica Sari, diikuti puluhan peserta lokakarya terdiri dari pengurus koperasi, gapoktan, kelompok tani, PMKS dan lembaga swadaya masyarakat.
Dalam sambutannya, Affan Alfian mengatakan kebun kelapa sawit merupakan komoditas unggulan sebagai penopang ekonomi masyarakat, luas kebun kelapa sawit di Kota Subulussalam sekitar 33 ribu hektare. Dari jumlah tersebut 62 persen kebun milik masyarakat atau sekitar 19 ribu ha.
Karena itu, Affan Alfian sangat mendukung program pelatihan dan lokakarya tersebut, mengingat selama ini belum tersedia kelompok tani yang bersetifikat. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menambah SDM petani kelapa sawit dan mendorong peningkatkan produksi TBS dan kualitas buah yang semakin baik.
Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI Doris Monica Sari dalam pemaparannya menyebutkan kegiatan ini bertujuan terkait pengembangan kelapa sawit di Kota Subulussalam punya nilai lebih, baik dari sisi produksi, rendemen dan bisa diakui bahwa pengelolaan kebun sawit di Subulussalam berkelanjutan.
Dijelaskan, pemerintah melalui Menteri Pertanian memiliki regulasi yakni Peraturan Menteri Pertanian No 38 tahun 2020 tentang penyelenggaraan sistem setifikasi kelapa sawit, di mana dalam regulasi itu negara menginginkan kebun sawit harus dikelola dengan memerhatikam aspek lingkungan, sosial dan aspek ekonomi.
Menurutnya, peserta yang mengikuti pelatihan ini merupakan pendukung atau motor penggerak yang akan mendampingi petani sawit dalam menerapkan regulasi ini, yang akan berdampak positif terhadap peningkatan produksi TBS di kota ini, serta mendukung TBS menjadi minyak sawit berkelanjutan di pabrik pengolahan.
Dikatakan, dengan sertifikasi ini maka menjadi jaminan di pasar internasional ketika negara luar menginginkan minyak sawit, maka Subulussalam sudah memiliki potensi terhadap minyak sawit yang akan diperjualbelikan.
“Inilah kami dari pemerintah pusat mengingingkan Kota Subulussalam dominasi tanaman kelapa sawit sebagai komoditas unggulan, sebagai mata pencarian masyarakat, ini bisa berkembang, bisa tumbuh, dan memberikan dampak yang lebih positif lagi dari sebelumnya,” kata Doris Monica Sari.
Kegiatan ini turut dihadiri Ketua DPRK Subulussalam, Ade Fadly Pranata Bintang dan Kepala Dinas Petanian Perkebunan dan Perikanan (Distanbunkan) Rosihan Indra.[]