BANDA ACEH – Bertemu di salah satu kedai kopi di Blang Padang, Banda Aceh, beberapa waktu yang lalu, tiga seniman Aceh, Salman Yoga S, Thayeb Loh Angen dan Muhammad Rain (Muhrain) mengaku akan membuat program berkarya bersama.
Program bersama yang dimaksud adalah berupa menghimpun karya sekalian penulis Aceh, baik yang berada di 23 Kabupaten/Kota di Aceh maupun masyarakat Aceh diaspora yang berada di dalam negeri ataupun yang berada di luar negeri.
Penggagas program Salman Yoga S, mengatakan, program tersebut adalah sebagai bagian dari upaya untuk memecah kevakuman ekspresi seni secara kolektif di Aceh.
“Program ini diharapkan akan memecah kevakuman ekspresi kolektif selama ini dari seniman Aceh baik yang ada di dalam maupun di luar negeri. Bentuknya adalah menghimpun karya-karya penulis yang selanjutnya akan disatukan dalam bentuk antologi,” kata Salman, Selasa, 21 Juni 2022.
Berbeda dengan Thayeb Loh Angen seorang penulis novel Aceh, dia mengatakan, program ini sangat ditunggu-tunggu agar para seniman, baik sebagai upaya berkarya bersama juga untuk merangkum suara-suara seniman dari segala penjuru.
“Saya sendiri sangat mendukung dan akan berupaya penuh untuk mensukseskannya,” jelas Thayeb.
Sementara itu, Muhrain, seorang penulis karya sastra juga penggiat media sosial di Banda Aceh yang didapuk sebagai sekretaris program, mengatakan detilnya program berkarya bersama Aceh Sedunia ini diluncurkan pada Rabu tanggal 22 Juni 2022.
“Kita akan meluncurkan program ini besok bertepatan dengan tanggal 22 Juni 2022. Pemilihan hari dan tanggal didasarkan atas kesepatan dan sebagai hitungan awal dalam 100 hari program berjalan. Bentuk programnya adalah berkarya bersama yang akan dihimpun dalam bentuk buku,” kata Muhrain.
Ketika ditanya detail dan teknis program, Muhrain mengatakan tunggu saja besok akan kita publikasi dan umumkan secara terbuka.[]