BerandaHeadlineAceh Hari Ini: Tiga Tokoh Aceh Ditunjuk Untuk Misi Haji Republik Indonesia

Aceh Hari Ini: Tiga Tokoh Aceh Ditunjuk Untuk Misi Haji Republik Indonesia

Populer

Pada 12 September 1949 tiga tokoh Aceh ditunjuk untuk menjalani misi haji. Ketiga tokoh Aceh itu adalah Syeikh Abdul Hamid, Ali Hasjmy dan Muhammad Nur El Ibrahimy. Mereka juga membawa misi diplomasi kemerdekaan ke Timur Tengah.

Selain tiga tokoh Aceh itu, Wakil Perdana Menteri Republik Indonesia juga menunjuk tiga wakil dari Pemerintah Pusat, yakni SR Hadji Sjamsir, Prof Abdul Kahar Muzakkir dan Syeik Awab Sjahbal.

Penetapan Misi Haji itu dikukuhkan dengan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No.7/A/B-2 tanggal 19 September 1949. Syeikh Hadji Abdul Hamid ditunjuk sebagai ketua, SR Hadji Sjamsir sebagai bendahara, Muhammad Nur Elibrahimy sebagai sekretaris, dan tiga orang lainnya Prof Abdul Kahar Muzakkir, Ali Hasjmy dan Syeik Awab Sjahbal sebagai anggota.

Baca Juga: Raja Siak Sri Inderapura Hijrah ke Aceh

Ketua delegasi Syeikh Hadji Abdul Hamid lebih dikenal sebagai Ayah Hamid, orang dekat Gubernur Militer Aceh Langkat dan Tanah Karo Jendral Mayor Tituler Teungku Muhammad Daod Beureu’eh yang juga pendiri Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA).

Sementara Ali Hasjmy merupakan salah satu tokoh perjuangan kemerdekaan di Aceh, masa mudanya dikenal sebagai aktivis Pemuda Republik Indonesia (PRI) yang kemudian menjadi Ketua Pesindo daerah Aceh. Tapi ketika Pesindo mendukung pemberontakan PKI Muso di Madiun, dia memutuskan hubungan dengan Pesindo Pusat.

Ali Hasjmy seorang juga jurnalis sejak zaman kolonial Belanda, masa pendudukan Jepang hingga zaman perjuangan kemerdekaan. Ia kemudian menjadi guru besar (Profesor) di berbagai disiplin ilmu, kelak menjadi Rektor IAIN Ar Raniry, Gubernur Aceh, dan Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh.

Kemudian Muhammad Nur El Ibrahimy merupakan tokoh muda berpendidikan, salah seorang cendikiawan muslim yang berpengaruh pada zaman pergolakan di Aceh. Ia juga menantu dari Abu Daod Beureu’eh.

Baca Juga: Penduduk Aceh Jarah Logistik Tentara Jepang

Kepada Misi Haji ini ditugaskan untuk mewakili rakyat umat Islam Indonesia selama ibadah haji dan menyampaikan pemerintah Republik Indonesia kepada Raja Ibnu Saud atas bantuan-bantuannya bagi rakyat Indonesia yang bermukim di Hijaz.

Misi Haji ini juga ditugaskan memberi penerangan, agar menarik perhatian dan simpati dunia Arab dan umat Islam kepada Republik Indonesia, mempererat hubungan dan saling membantu dan nyata dengan negara-negara Arab dan negara-negara Islam dengan negara Republik Indonesia.

Tim dari Pemerintah Pusat berangkat dengan pesawat dari Yogjakarta ke Jakarta sebelum kemudian meneruskan perjalanan ke Sabang dengan kapal laut. Sementara tim dari Aceh pada 14 September 1949 berangkat dari Banda Aceh ke Sabang dengan menggunakan motor boat.

Dari Sabang mereka sama-sama menuju Arab Saudi dengan tim dari Pemerintah Pusat. Ketika tiba di Arab Saudi, misi ini disambut baik oleh Raja Abdul Aziz dan masyarakat Saudi Arabia. Sambutan hangat juga didapatkan ketika mereka ke Mesir.

Setelah 27 hari menjalankan misi haji di Arab Saudi dan 43 hari di Mesir. Tim Misi Haji kemudian kembali ke Indonesia dengan sebuah kapal laut dan tiba kembali di Banda Aceh pada 21 Desember 1949. Keterangan Ali Hasymi tetang Misi Haji Indonesia tersebut bisa dibaca dalam buku Sekali Republiken Tetap Republiken halaman 318-319.[]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita terkait

Berita lainya