BANDA ACEH – Kematian akibat Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang terjadi di Aceh terbilang sangat tinggi. Bahkan, Aceh masuk dalam 10 besar wilayah di Indonesia yang paling banyak ditemukan kasus PJK.
Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Aceh, dr. Muhammad Ridwan, SP.JP(K)-FIHA, AIPO-K., Jumat, 10 Februari 2023, di Banda Aceh.
Sebelumnya, pada 8 Februari 2023, dr. Muhammad secara resmi dilantik sebagai Ketua YJI Aceh oleh Ketua Umum YJI Pusat, diwakili Sekjen Novi Ariwibowo, di Anjong Mon Mata Banda Aceh.
Usai dilantik secara resmi, dr. Muhammad mengatakan mengingat tinggi kasus PJK di Aceh, pihaknya akan bekerja keras memberikan sosialisasi bahaya dan cara antisipasi PJK kepada masyarakat umum di Aceh.
Salah satu yang dilakukan dengan rutin melaksanakan senam jantung setiap pagi Minggu di Lapangan Blang Padang, di area car free day, dan lingkungan instansi pemerintah di Aceh.
“Kalau melihat data di Banda Aceh, saya memprediksi setiap harinya ada dua kasus baru serangan jantung di setiap kabupaten/kota di Aceh,” papar Muhammad.
Dia menambahkan kondisi saat ini semakin memprihatinkan, karena kasus PJK tidak hanya dialami orang dewasa, tapi juga mulai menjangkit anak-anak.
“Penyakit jantung koroner, dan penyakit pembuluh darah aterosklerosis merupakan penyakit yang terkait dengan gaya hidup, seperti merokok, hipertensi, diabetes, kegemukan, malas olahraga, dan kelebihan kolesterol yang seharusnya bisa dicegah. Tapi faktanya lebih parah lagi, di mana kejadian diabetes dan obesitas mulai tinggi pada populasi anak, karena malas gerak akibat gadget, dan pilihan makanan cepat saji yang semakin populer,” kata Muhammad.
Karena itu, ia mengatakan, sangat penting adanya upaya edukasi masyarakat agar segera mengenali tanda-tanda dan cara-cara pencegahan PJK sehingga terhindar dari komplikasi di kemudian hari.
Dengan dukungan Pemerintah Aceh, YJI Aceh berencana untuk menyebarkan skill pijat jantung ke berbagai sekolah dan instansi agar masyarakat lebih mengenal kondisi henti jantung dan cara mengatasinya.
Mewakili Pj. Gubernur Aceh, Direktur RSUZA dr. Isra Firmansyah yang hadir pada acara pelantikan pengurus YJI Aceh mengatakan saat ini PJK merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia, dan di Indonesia, bahkan di Aceh.
Selain itu, kata Isra, PJK juga merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menghabiskan biaya.
“Kegiatan sosialisasi, senam jantung dan sharing pengetahuan pijat jantung yang dilakukan YJI Aceh sangat penting untuk dikembangkan,” ujar Isra.
Dia berharap program tersebut akan segera dapat dilakukan merata di seluruh Aceh.[](rilis)