LHOKSEUMAWE – Pemko Lhokseumawe mengalokasikan dana pengadaan satu mobil dinas senilai Rp440,9 juta dalam APBK Tahun Anggaran 2022, tapi sampai saat ini belum direalisasikan. Penjabat Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Imran, memakai mobil Fortuner sewa bulanan. Sementara mobil dinas jenis Pajero Sport Dakar yang diberikan pihak Sekretariat Daerah (Setda) untuk Pj. Wali Kota, kondisinya “sudah kurang normal”.
Informasi diperoleh portalsatu.com, Pemko Lhokseumawe mengalokasikan dana dalam APBK TA 2022 pada Sekretariat Daerah (Setda) untuk pengadaan satu mobil Innova Venturer dengan pagu Rp440.900.000.
Satu sumber menyebut Pemko Lhokseumawe mengalokasikan dana pengadaan mobil dinas itu untuk “jaga-jaga” jika dinilai perlu kendaraan operasional yang baru untuk Pj. Wali Kota. Karena mobil dinas Wali Kota periode 2017-2022 yang dibeli dengan APBK 2017 akan dijual kepada Wali Kota Suaidi Yahya pada akhir masa jabatannya. Proses penjualan barang milik daerah itupun telah tuntas.
Baca: Mobil Dinas Wali Kota Lhokseumawe Jadi Milik Suaidi, Ini Harga Dibayar
Namun, sampai sekarang Pemko Lhokseumawe belum membeli mobil dinas baru yang dananya telah tersedia dalam APBK 2022.
Menurut sumber tadi, pihak Setda Lhokseumawe memberikan mobil dinas Pajero Sport Dakar hasil pengadaan TA 2019 yang sebelumnya digunakan oleh Sekda. Sedangkan Sekda Lhokseumawe kabarnya sekarang memakai mobil dinas CRV.
Portalsatu.com mengkonfirmasi informasi tersebut dengan mengirim pertanyaan kepada Pj. Wali Kota Lhokseumawe, Imran, melalui pesan WhatsApp, Rabu, 3 Agustus 2022.
Bagaimana sikap/tanggapan Pj. Wali Kota soal adanya alokasi anggaran pengadaan satu mobil dinas Innova Venturer dalam APBK 2022? Apakah rencana pengadaan mobil dinas baru itu akan dibatalkan, dan dananya dialihkan untuk kebutuhan lain yang lebih mendesak dalam Perubahan APBK TA 2022? Apakah mobil dinas untuk operasional Pj. Wali Kota yang disediakan Pemko/Setda saat ini jenis Pajero Sport sudah memadai, atau butuh mobil hasil pengadaan baru?
Merespons pertanyaan tersebut, Pj. Wali Kota Lhokseumawe, Imran, mengatakan sampai saat ini belum ada pengadaan mobil dinas Venturer untuk Pj. Wali Kota. “Mobil Fortuner yang saya pakai sekarang menurut info dari Bagian Umum (Setda) adalah sewa bulanan. Untuk lebih jelasnya bisa dikonfirmasi dengan Sekdako selaku Ketua TAPD dan Kuasa Pengguna Barang,” ujarnya.
“Untuk kenderaan Pajero yang diberikan saat ini adalah kenderaan cadangan di kediaman. Kalau ditanya layak atau tidak, pintu depan kadang bisa dibuka kadang tidak, sehingga yang duduk di depan harus turun dari kursi belakang atau kursi sopir, demikian juga jendelanya. Belum lagi interior dalamnya yang sudah kotor dan jalan rodanya yang sudah kurang normal,” ungkap Imran.
“Yang jelas mobil Pajero kurang perawatan atau mungkin juga tidak pernah dirawat. Untuk lebih jelasnya terkait pengadaan atau perawatan (konfirmasi) ke Pak Sekda,” tambah Pj. Wali Kota.
Menurut Imran, tentunya sebagai tamu ia sudah dilayani tinggal di hotel dua minggu lebih sambil menunggu rehabilitasi Guest House (Penginapan Tamu) Pemko Lhoskeumawe selesai. “Karena sejak berdiri Lhokseumawe tidak punya Pendopo (Kediaman Wali Kota), dan Selasa malam (2/8/2022), alhamdulillah sudah bisa masuk Guest House,” tuturnya melalui WA, Rabu jelang malam.
Sekda Lhokseumawe, T. Adnan, dihubungi portalsatu.om, Rabu (3/8) malam, tidak terhubung.
Kepala Bagian Umum Setda Lhokseumawe, Sofyan, dikonfirmasi portalsatu.com, Rabu malam, membenarkan Fortuner yang dipakai Pj. Wali Kota saat ini sewa bulanan, karena pihaknya belum melaksanakan pengadaan mobil dinas baru yang dananya sudah dialokasikan dalam APBK 2022.
“Mobil dinas ada, Pajero (hasil pengadaan) tahun 2019, untuk cadangan. Karena mobil itu sudah beberapa tahun digunakan, makanya kondisi pintunya agak macet seperti itu. Lagi dibeli barangnya, tidak ada di sini, dipesan ke luar daerah oleh pihak bengkel di sini. Mungkin Senin sudah sampai barangnya, secepatnya diperbaiki. Makanya untuk sementara disewa satu (Fortuner) keperluan operasional Bapak (Pj. Wali Kota),” ujar Sofyan.[](red)
Memang masih ada walikota duduk di depan, samping “pak kusir”. Kayaknya semua pejabat duduk dibelakang kalau disopiri….
Begitulah kondisi pelayanan Aparatur Pemko Lhokseumawe selama ini. Terkesan Pemko tidak memiliki visioner. Jangankan untuk melayani masyarakat umum, untuk menerima seorang Pj. Walikota baru saja terkesan dadakan, sampai harus menyewa fasilitas segala.
Masak sih mobil keluaran tahun 2019 kondisinya kayak gitu?
Apa selama ini dijadikan mobil angkut sawit di perkebunan?
Ada ada saja
usut tuntas aset bergerak, jangan sampai jadi milik pribadi.
Sungguh luar biasa pak Wali setelah menggrogoti asset juga kau ambil dengan Dalih dibeli…sungguh luar biasa