LHOKSEUMAWE – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Lhokseumawe telah membuat video kreasi tarian Likok Pulo untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-27 AJI. Video tarian tradisional asal Aceh yang dimainkan enam anggota AJI Lhokseumawe itu dibikin untuk diputar secara virtual pada malam resepsi HUT AJI, 7 Agustus 2021.
Informasi diperoleh dari Panitia HUT ke-27 AJI, video kreasi dari AJI Kota seluruh Indonesia dilombakan. Pemenang akan dipilih berdasarkan vote terbanyak dari seluruh anggota AJI.
“Terlepas dilombakan atau tidak, setelah menerima undangan dari AJI Indonesia sekitar dua pekan lalu agar AJI Kota berpartisipasi mengisi acara malam resepsi dengan mengirimkan video berisi ucapan selamat ulang tahun dan video penampilan kreasi, kita memang berencana ikut memeriahkan HUT ke-27 AJI. Adanya update informasi dari panitia bahwa video kreasi itu dilombakan membuat kita tambah semangat,” kata Ketua AJI Kota Lhokseumawe, Irmansyah, Senin, 2 Agustus 2021.
Irmansyah menjelaskan mulanya AJI Lhokseumawe ingin menyiapkan video kreasi tarian Seudati, tapi gagal. Sebab, butuh waktu sekitar sebulan untuk latihan baru mampu menari Seudati. “Tidak putus asa, pantang menyerah, akhirnya kita putuskan untuk latihan tarian Likok Pulo agar tetap bisa ikut menyemarakkan HUT AJI, meskipun waktu penyiapan video kreasi semakin sempit,” ungkap Irman didampingi Sekretaris AJI Lhokseumawe, Jafaruddin.
Melansir wikipedia.org, Likok Pulo adalah salah satu tarian tradisional berasal dari Aceh. “Likok” berarti gerak tari, sementara “Pulo” berarti pulau. Pulo di sini merujuk pada sebuah pulau kecil di ujung utara Pulau Sumatra yang juga disebut Pulo Breuh, atau Pulau Beras.
Tarian ini dimainkan dengan posisi duduk bersimpuh, berbanjar, atau bahu membahu. Seorang pemain utama berada di tengah-tengah pemain. Dua penabuh _rapai_ berada di belakang atau sisi kiri dan kanan pemain. Gerak tari hanya memfungsikan anggota tubuh bagian atas, badan, tangan, dan kepala. Gerakan tari pada prinsipnya ialah gerakan oleh tubuh, keterampilan, keseragaman atau kesetaraan dengan memfungsikan tangan sama-sama ke depan, ke samping kiri atau kanan, ke atas, dan melingkar dari depan ke belakang, dengan tempo mula lambat hingga cepat.
Enam anggota AJI Lhokseumawe mengikuti latihan tarian Likok Pulo di bawah asuhan Raisa Agustiana, pelatih tari dari Sanggar Cut Meutia Meuligo Aceh Utara. Keenam anggota AJI tersebut Zulfikri Yasin (RRI), Sirajul Munir (anteroaceh.com), Mulyadi (acehtrend.com), M. Agam Khalilullah (dialeksis.com), Muhammad Fazil (portalsatu.com), dan Saifulnur (RRI).
“Anggota AJI Lhokseumawe mengikuti latihan sejak Jumat, 30 Juli 2021, pagi, berlanjut sore, dan malam. Lalu, latihan terakhir pada Sabtu jelang sore, dan sorenya langsung pengambilan video. Enam jurnalis yang sebelumnya sama sekali tidak pernah menjadi penari, harus berjuang keras melalui latihan sangat singkat, cuma dua hari, agar mampu menari Likok Pulo. Luar biasa,” ujar Irman.
Saat pengambilan video di lokasi wisata Pantai Ujong Blang, Lhokseumawe, enam anggota AJI yang menari Likok Pulo mengenakan baju seragam penari termasuk songket. “Para penari juga memakai masker sebagai wujud penerapan Protokol Kesehatan Covid-19,” kata Jafaruddin yang mengkoordinir latihan hingga pengambilan video kreasi AJI Lhokseumawe itu.
Jafaruddin menyebut penampilan enam anggota AJI Lhokseumawe menari Likok Pulo diiringi rapai yang ditabuh Maulizar dan syair dilantunkan Firdaus dari Sanggar Cut Meutia Meuligo Aceh Utara tampak cukup menarik.
Tarian tersebut diakhiri dengan atraksi ringan. Salah satu penari, Muhammad Fazil, naik ke bahu penari lainnya, dan mengucapkan “Selamat HUT Aliansi Jurnalis Independen yang ke-27, Bersama Publik Mengawal Demokrasi”.
Pengambilan gambar hingga _editing_ video kreasi itu ditangani Zikri Maulana (Kompas TV).
“Penyiapan video kreasi untuk memeriahkan HUT AJI merupakan salah satu cara kita memperkuat imun di tengah pandemi. Latihan tarian dengan semangat kekeluargaan dan penuh kegembiraan, hasilnya kebahagiaan,” pungkas Irmansyah.[](rilis)