KUTACANE – Pengurus Besar Federasi Arung Jeram Indonesia (PB FAJI) berkomitmen untuk menumbuhkan dampak positif pada lingkungan, sosial, dan ekonomi melalui kegiatan arung jeram di Sungai Mamas, Jambur Mamang, Aceh Tenggara.
Technical Delegate Cabor Arung Jeram PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, Amalia Yunita, berharap kegiatan olahraga arung jeram ini dapat berkelanjutan, selalu menjadi program yang digaungkan di setiap kejuaraan yang digelar.
Oleh karena itu, kata Amalia, sejak babak kualifikasi hingga penyelenggaraan PON XXI/2024 di Aceh Tenggara didesain, diorganisir, dan diimplementasikan dengan prinsip-prinsip berkelanjutan.
“Seluruh pengurus besar yang tergabung dalam kepanitiaan PB PON, atlet, dan ofisial yang terlibat juga wajib meminimalisir dampak negatif dan meninggalkan warisan bagi komunitas tuan rumah, serta semua yang terlibat,” kata Amalia kepada portalsatu.com, Kamis, 19 September 2024.
Itulah sebabnya, kata dia, seluruh peserta dalam kegiatan babak kualifikasi PON ini harus mematuhi aturan-aturan dan tata tertib yang berlaku. Menjaga nama baik tim, sesama tim, panitia, dan FAJI. “Menghormati adat istiadat setempat dan membangun keakraban dengan sesama peserta, tim, panitia, dan masyarakat local”.
“Menjunjung tinggi sportivitas dengan mengikuti lomba, sesuai dengan peraturan kompetisi, bermain secara adil dan bersih serta menghadapi kemenangan dan kekalahan secara bermartabat. Terutama menjaga keselamatan seluruh tim pada saat lomba, menjaga kebersihan di lingkungan sungai dan sekitarnya serta perkampungan atlet, dan tidak meninggalkan sampah di manapun,” tambah Amalia.
“Memilih akomodasi yang dekat venue untuk mengurangi jejak karbon, mengurangi limbah makanan, menjaga keanekaragaman hayati di sekitar Lokasi. Tim memakan makanan yang sehat, termasuk mendukung ekonomi lokal dan memilih membeli dari usaha lokal yang dijalankan dengan prinsip yang bertanggung jawab. Sebab kita harus meninggalkan warisan yang positif bagi masyarakat lokal,” pungkasnya.[](Supardi)