Rabu, September 18, 2024

Polisi Gayo Lues Akan...

BLANGKEJEREN - Akun-akun palsu di media sosial facebook mulai bermunculan di Kabupaten Gayo...

Kajari Aceh Tenggara: Kami...

KUTACANE - Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Tenggara, Lilik Setiyawan, S.H., M.H., berkomitmen...

Tim Jabar Kembali Sabet...

KUTACANE - Tim Jawa Barat (Jabar) kembali merebut medali emas cabang olahraga arung...

Putra Anggota Polres Gayo...

BLANGKEJERN - Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh putra Gayo Lues Haikal Al-Fakhri, putra...
BerandaNewsBEM Unsyiah: Tolak...

BEM Unsyiah: Tolak LGBT di Aceh, Itu Bencana Kemanusiaan

BANDA ACEH – Presiden Mahasiswa Unsyiah, Hasrizal, mengatakan, penyebaran aktivitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Aceh sudah sangat memprihatinkan.

Kelompok LGBT di Aceh melakukan aktivitas melalui training dan diskusi  tentang HAM, seksualitas, dan perlindungan hak kelompok.

“Bahkan juga sudah pernah bekerja sama dengan salah satu instansi Pemerintah Aceh serta aktif menjalankan programnya melalui sekolah model (acting, model, dan dansa), serta manajemen artis dengan merekrut generasi muda Aceh untuk diorbitkan ke level yang lebih tinggi,” kata Hasrizal dalam siaran persnya di Banda Aceh, 13 Februari 2016.

Hasrizal mengatakan, dengan memperhatikan fenomena tersebut, pihak BEM Universitas Syiah Kuala menyatakan menolak tegas bencana kemanusiaan LGBT, dan menolak eksistensinya di Aceh.

“Pemerintah harus mengambil peran sentral di dalam fenomena kultur Barat ini (LGBT) demi menghindari pergolakan Masif dari Masyarakat yang merugikan banyak pihak. BEM Unsyiah menegaskan bahwa LGBT bukan bagian dari masyarakat Aceh,” katanya.

BEM Universitas Syiah Kuala, kata Hasrizal, meminta masyarakat muda menjaga fithrah.

“Kita semua tetap saling menjaga persaudaraan dan persatuan serta kebaikan selalu terlimpah untuk kampus dan negeri kita tercinta,” kata Hasrizal.

“Dalam QS. Ar-Rum ayat 30, Allah berfirma, yang artinya, ‘Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam) sesuai fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,” kata Hasrizal.[](tyb)

Baca juga: